Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Instrumen untuk Menyimpan Dana Darurat bagi Pemula

Kompas.com - 07/12/2020, 06:05 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Selain mudah dicairkan bagi pengguna, menyimpan dana darurat di rekening juga instrumen yang paling aman dan cepat diakses.

Namun, kekurangan menyimpan dana darurat di rekening adalah adanya risiko ketika terjadi inflasi.

2. Reksa dana pasar uang

Jika kita sudah menyimpan dana darurat beberapa bagian di rekening, kita juga bisa menginvestasikannya di reksa dana pasar uang.

Beberapa keunggulan dari reksa dana pasar uang, yaitu:
- Bisa mulai berinvestasi dari Rp 100.000,
-  Pencairan dana cukup cepat, yaitu maksimal 3 hari kerja sejak pengajuan,
-  Bisa mendapatkan return yang lebih besar daripada deposito,
-  Investasi aman, karena risikonya rendah.

Baca juga: Sama-sama Penting, Ini Bedanya Dana Darurat dengan Tabungan

3. Deposito

Rekomendasi lain untuk menyimpan dana darurat adalah deposito. Seperti yang kita tahu, deposito adalah sebuah program menabung dari bank yang memang memberikan return yang lebih besar daripada menabung di rekening.

Dalam deposito memang ada jumlah minimum saat ingin berinvestasi, yaitu sekitar Rp10 juta dan biasanya harus disimpan sekitar 3 bulan, 6 bulan, bahkan sampai 1 tahun.

Namun, kekurangan dari deposito ini adalah bunganya rendah dan bisa terkena risiko inflasi.

4. Emas

Emas adalah instrumen investasi paling aman untuk menyimpan dana darurat dan juga memiliki return yang cukup menggiurkan.

Dewasa ini, kita juga semakin dipermudah dalam menabung emas, yaitu kita bisa melakukan transaksi jual-beli dan menyimpan emas melalui tabungan emas secara daring.

Tetapi, kita juga harus memperhatikan bahwa di balik keuntungan emas, akan ada biaya-biaya lainnya yang harus diperhatikan. Seperti biaya cetak emas, biaya administrasi, dan jika emas digital, maka ada biaya sertifikat.

Dari keempat instrumen tersebut, mereka semua memiliki likuiditas yang cukup tinggi, aman dari risiko, dan memiliki nilai yang selalu naik setiap harinya. Meskipun kenaikan nilainya kecil, tetapi jarang sekali mengalami penurunan.

Baca juga: Pengeluaran Rp 5 Juta Per Bulan, Berapa Jumlah Dana Darurat yang Harus Disiapkan?

Alokasi untuk dana darurat

Menurut Widya, jumlah minimal menabung per bulan adalah 20 persen dari pendapatan bulanan.

Dari 20 persen ini bisa kita bagi ke kebutuhannya masing-masing. Jika tujuan keuangannya adalah memenuhi dana darurat, maka 20 persen disimpan untuk dana darurat semua.

Tetapi, jika keadaannya saat ini memang ada kebutuhan atau tujuan keuangan lain yang ingin dicapai, maka alokasi 20 persen bisa dibagi untuk tujuan lain.

“Usahakan, sisihkan minimal 20 persen per bulan. Jika lebih besar, tentu akan lebih baik. Namun, tetap sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” tutup Widya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com