Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Ingatkan Pemerintah soal Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19

Kompas.com - 09/12/2020, 13:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan pemerintah tentang adanya tantangan logistik dalam pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh Tanah Air.

Hal tersebut lantaran distribusi barang di Indonesia lebih kompleks lantaran kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

"Kita ini negara kepulauan, tidak semudah Malaysia yang semua dapat diangkut dengan truk pendingin. Kalau kita negara kepulauan tersebar logistiknya menjadi tantangan," kata JK dalam seminar internasional Bisnis, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi INDEF secara virtual, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Menteri PPN: Pandemi Menyadarkan Kita bahwa Sistem Kesehatan Indonesia Rentan

JK menyebut, datangnya vaksin dari China memang membuka harapan baru bagi pelaku ekonomi. Vaksin dinilai akan menyelesaikan masalah yang menyebabkan terjadinya krisis kesehatan yang menyebar ke krisis ekonomi dan krisis sosial.

Bila ekonomi ingin pulih, maka sudah seharusnya krisis kesehatan yang ditangani terlebih dahulu.

"Selesaikan sebabnya maka akibatnya secara bertahap akan selesai. Jadi kita tidak berbicara saja tentang bagaimana mengatasi ekonomi dan bagaimana strategi ekonomi diselesaikan tanpa menyelesaikan masalah pokoknya, yaitu kesehatan," ujar JK.

Adapun untuk memulihkan ekonomi, pelaku usaha dinilai perlu melakukan transformasi bisnis ke teknologi digital. Pentingnya transformasi semakin terasa ketika hadir pesan layan antar makanan dan meeting virtual saat pandemi Covid-19.

JK menilai, dalam krisis-krisis yang akan datang, bukan tidak mungkin masyarakat akan semakin bergantung pada teknologi yang semakin canggih. Bahkan penemuan vaksin Covid-19 pun perlu inovasi dan banyak mengandalkan teknologi.

"Mengatasi masalah masalah krisis ini dan (krisis) ke depan, artinya dengan cara inovasi. Kalau sekiranya tidak ada lembaga riset yang bisa menemukan vaksin, maka mungkin kita akan sama dengan flu tahun 2015, 50 juta orang meninggal," pungkasnya.

Baca juga: Ketika Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com