J P Morgan juga memproyeksikan aliran dana asing akan kembali ke Indonesia didorong oleh sentimen positif yaitu perkembangan vaksin sebagai key market drivers serta pengesahan UU Cipta Kerja sebagai reformasi kebijakan terbesar sejak 1998.
Regulasi itu bertujuan mendorong investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) dan transformasi Indonesia menuju negara manufaktur di Asia dan hub teknologi.
J P Morgan juga memproyeksikan, pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif di dorong kegiatan ekonomi yang mulai pulih, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi UU Cipta Kerja.
Saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, dan mulai membaik pada kuartal III-2020 meski tetap terkontraksi menjadi minus 3,49 persen.
Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur, industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.
Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.
Baca juga: Selain Impor Vaksin Sinovac, Bio Farma Juga Impor Bahan Baku untuk Diproduksi
Ekonomi internet Indonesia saat ini senilai 50 miliar dollar AS yang merupakan 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham. Angka itu sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di dunia.
Saat ini, di dalam ada 5 unicorn yakni Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO, yang diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy.
Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF) yang diyakini dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur.
"LPI ini akan mengelola investasi, sehingga akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang, dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan,” tutup Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.