Saham BCA Kembali Masuk Indeks Sri Kehati

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masuk kembali ke dalam daftar perusahaan Indeks SRI-KEHATI untuk periode Desember 2020 – Mei 2021.

Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) menyatakan masuknya BCA dalam Indeks Sustainable and Responsible Investment (SRI) KEHATI karena perseroan berkomitmen dalam melakukan upaya pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan.

Menanggapi hal ini, Direktur BCA Vera Eve Lim menyatakan indeks SRI-KEHATI menjadi indikator penting bagi perseroan dalam pengelolaan komitmen perusahaan terhadap manajemen berkelanjutan yang sangat memperhatikan aspek pelestarian lingkungan dan pembangunan Indonesia.

Baca juga: Meski Vaksin Covid-19 Telah Masuk RI, Bos BCA Prediksi Ekonomi Baru Normal pada 2022

"Pencapaian ini penting bagi BCA dan segenap pemangku kepentingan, termasuk menjadi tolok ukur pertimbangan penting bagi para investor di pasar modal dalam upaya memberikan dampak positif bagi dunia usaha dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” ujar Vera dalam keterangan resmi, Senin (14/12/2020).

Sebagai informasi, indeks SRI-KEHATI senantiasa melakukan pengukuran kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja baik dalam Sustainable and Responsible Investment (SRI).

Yayasan KEHATI menjalin aliansi strategis dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun dunia usaha untuk merangkul dan menciptakan wadah bagi dunia usaha agar dapat turut serta dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu kerja sama strategis tersebut adalah mengembangkan penilaian terhadap investasi hijau melalui berbagai inisiatif indeks, seperti Reksadana Kehati Lestari (RDKL), ETF SRI-KEHATI, dan Sustainable and Responsible Investment Index (SRI) KEHATI. Bersama dengan 25 perusahaan lainnya, dalam kerja sama dengan BEJ, BCA dinyatakan masuk dalam Indeks SRI-KEHATI.

“Penilaian yang dilakukan secara periodikal menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi BCA untuk mempertahankan pencapaian tersebut. Hal ini memberikan motivasi bagi perseroan untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dengan mengadopsi manajemen pengelolaan berkelanjutan sesuai dengan standar global,” tutup Vera.