Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Membuat Omzet Industri Kuliner Merosot

Kompas.com - 16/12/2020, 14:12 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 meluluhlantakan seluruh sektor yang ada di Tanah Air, tak terkecuali industri kuliner.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Bedi Zubaedi mengatakan banyak pelaku usaha kuliner yang sangat terpukul bisnisnya lantaran omzetnya merosot.

"Turunnya omzet menyusul dengan adanya pelarangan layanan makan di tempat (dine-in) dan daya beli masyarakat yang juga ikut turun. Jadi itu benar-benar menjadi challange buat kita di industri bisnis kuliner,"ujarnya saat ShopeePay Talks yang disiarkan secara virtual, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Bos Garuda: Pengangkutan Vaksin Covid-19 Merupakan Misi Kemanusiaan yang Patut Didukung

Tak hanya itu, sialnya lagi, diakui dia, ketika omzet turun drastis, harga bahan baku malah justru semakin mahal. Hal ini pun, kata dia, membuat bottom line bisnis juga ikut terganggu.

Para pebisnis kuliner pun mau tak mau dituntut untuk berkreatifitas agar bisa mempertahankan bisnisnya. Salah satunya dengan mengeluarkan produk baru dalam bentuk frozeen food.

Ternyata inisiatif ini pun, disambut positif oleh pasar. Apalagi ketika masyarakat dituntut untuk di rumah aja, membuat mereka mengambil kesibukan lain dengan memasak.

"Jadi mereka lebih memilih membeli makanan yang frozen food. Layanan dine-in dihentikan, mereka bosan di rumah, yaudah mencari aktivitas lain dengan memasak makanan yang frozen food, dan kami melihat insiatif ini cukup membantu teman-teman di industri kuliner," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com