Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Corona, Penerimaan Pajak Jeblok Rp 210 Triliun

Kompas.com - 22/12/2020, 08:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

Ia menjelaskan ketidakpastian yang tinggi karena pandemi Covid-19 membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai institusi mengalami beberapa kali revisi.

Baca juga: Sri Mulyani Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi 2020 Jadi -2,2 Persen hingga -1,7 Persen

Bank Pembangunan Asia (ADB) juga melakukan empat kali revisi dengan proyeksi terbaru mencapai minus 2,2 persen, IMF tiga kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 1,5 persen.

Kemudian, Bank Dunia juga empat kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 2,2 persen dan OECD juga empat kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 2,4 persen.

Dalam outlook 2020, Menkeu menjelaskan hanya konsumsi pemerintah yang diperkirakan tumbuh positif yakni 0,3 persen sedangkan indikator lain seperti konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 2,7 hingga 2,4 persen.

Kemudian, investasi diproyeksi tumbuh negatif kisaran 4,5 hingga 4,4 persen, ekspor kontraksi 6,2 persen hingga 5,7 persen dan impor juga diproyeksi tumbuh negatif kisaran 15 persen hingga 14,3 persen.

Sementara itu, untuk kuartal IV-2020, Menkeu memproyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran minus 2,9 hingga minus 0,9 persen.

Baca juga: Biaya Vaksin Covid-19 Ditanggung Pemerintah, Begini Hitung-hitungan Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com