Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Masih Bayangi Pasar Saham 2021, Ini Sektor yang Bisa Dicermati

Kompas.com - 04/01/2021, 12:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tahun telah berganti, namun Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Kondisi ini turut mempengaruhi pasar saham dunia, termasuk Indonesia.

Masih belum membaiknya kondisi tersebut mendorong pemprov DKI Jakarta untuk kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, kebijakan PSBB menimbulkan kecemasan pelaku pasar dan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi nasional.

“Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mempertimbangkan kembali kebijakan PSBB ketat akibat tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di ibu kota menjadi sentimen negatif yang menyebabkan pasar terkoreksi di dua hari terakhir perdagangan saham di Desember 2020,” kata Hans Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Tutup Perdagangan Saham, Menko Airlangga Optimistis Bursa akan Terus Membaik

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, PSBB mendorong pelemahan di sektor retail. Namun lanjut dia, dampak tersebut hanyalah bersifat sementara saja.

“Untuk sementara, sektor retail masih terkena dampak dari penerapan PSBB,” jelas Nafan kepada Kompas.com.

Di sisi lain, recovery ekonomi global yang mulai terjadi di akhir tahun, diikuti dengan rencana vaksinasi masal, implementasi Omnibus Law, dinilai menjadi katalis positif pembentukan investment authority.

Faktor pendorong tersebut membuat beberapa sektor berpeluang bangkit di tahun 2021. Di antaranya, sektor konsumer, keuangan, infrastruktur, properti, pertambangan, farmasi, dan konstruksi.

Sementara itu, sektor teknologi juga berpeluang bangkit dengan dukungan rencana penerapan teknologi 5G di tanah air secara merata. Penerapan 5G juga diharapkan mampu mendukung akselerasi produktivitas, industrialisasi maupun informasi dan teknologi.

“Pasar digital tanah air berkembang pesat, secara garis besar ekspansi bisnis bagus untuk meningkatkan kinerja emiten, termasuk menggunakan teknologi 5G,” jelas Nafan.

Baca juga: Awal Perdagangan di Tahun Baru, Simak 12 Saham yang Bisa Dicermati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com