Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berubah Pikiran, NYSE Bakal Hapus 3 Saham Telekomunikasi China Minggu Depan

Kompas.com - 07/01/2021, 08:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Bursa efek New York (New York Stock Exchange/NYSE) akan menghapus (delisting) tiga saham telekomunikasi asal China. Hal ini dilakukan untuk mematuhi perintah eksekutif dari pemerintahan Donald Trump.

Mengutip CNN, Kamis (7/1/2021), bursa mulai mengakhiri perdagangan 3 saham perusahaan China itu pada 11 Januari mendatang. Adapun ketiga saham yang masuk dalam daftar penghapusan, antara lain China Mobile (CHL), China Telecom (CHA), dan China Unicom (CHU).

Keputusan diambil menyusul larangan presiden kepada warganya untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan asal China. Pemerintah curiga, perusahaan asal China tersebut dikendalikan oleh militer China.

Baca juga: Bursa Efek New York Batalkan Rencana Depak Tiga Raksasa Telekomunikasi China

Keputusan penghapusan saham dari NYSE ini jelas membingungkan. Pasalnya, NYSE sudah mengubah keputusan dua kali. Pada minggu lalu, bursa sepakat bakal menghapus ketiga saham China.

Namun pada senin minggu ini, bursa menyebut akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan otoritas relevan.

Kendati saat ini, keputusan kembali ke titik awal, yakni penghapusan. Mereka beralasan ada pedoman spesifik baru dari Departemen Keuangan AS yang disampaikan pada hari Selasa lalu.

Investor kebingungan

Bukan hanya berefek buruk bagi perusahaan China, nyatanya keputusan bursa yang "plin-plan" membuat investor kebingungan dan kesulitan.

Selain terdaftar di bursa AS, tiga perusahaan itu juga terdaftar di bursa Hong Kong. Pada Senin ini, para pemegang saham sudah menjual kepemilikannya atas 3 saham tersebut dari bursa Hong Kong.

Namun karena NYSE sempat berubah pikiran untuk mundur dari penghapusan, investor telah membeli sahamnya kembali.

Sayang tak berlangsung lama, NYSE kembali ke keputusan semula. Usai keputusan diumumkan, saham tiga emiten itu jatuh di NYSE. China Telecom turun 3,7 persen, China Mobile turun 2,7 persen, dan China Unicom turun 2,3 persen.

Kemudian pada Selasa (5/1/2021), Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang melarang warganya bertransaksi dengan 8 aplikasi China, termasuk Alipay dari Ant Group, Tencent's QQ Wallet, dan WeChat Pay.

Baca juga: Investor Domestik Sudah Kuasai Bursa Saham RI

Tindakan-tindakan seperti ini sukses meningkatkan ketegangan antara AS-China sesaat sebelum Presiden terpilih Joe Biden memasuki Gedung Putih.

Karena perlakuan Donald Trump, pemerintah China melayangkan kritik ke AS lantaran menekan perusahaan asing yang terdaftar di bursa AS dengan sembrono.

Negeri Tirai Bambu pun mengingatkan, akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan perusahaan China.

Sebagai informasi, ketiga perusahaan telekomunikasi tersebut telah listing di NYSE selama bertahun-tahun.

Perusahaan telekomunikasi terbesar China, China Mobile, telah terdaftar di Bursa Efek New York sejak 1997. Sementara saingannya, China Telecom dan China Unicom, telah bergabung sejak awal 2000-an.

Penghapusan saham perusahaan bakal dimulai minggu depan. Pemerintah pun memberi waktu investor hingga November 2021 untuk melepaskan saham (divestasi) dari instrumen investasi yang memiliki eksposur ke perusahaan-perusahaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com