Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menciptakan Kualitas Hidup dengan Model Karakteristik Pekerjaan

Kompas.com - 26/01/2021, 05:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Laili Irawati, SPsi dan Dr Rostiana, MSi, Psi

BEKERJA dari rumah menjadi bagian kenormalan baru di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), perusahaan membagi karyawannya agar sebagian tetap bekerja dan bisnis dapat terus berjalan meskipun dilakukan dari rumah.

Kemajuan teknologi memungkinkan hal itu untuk dapat dilakukan, namun di saat yang sama juga membuat seseorang sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan.

Batasan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi seolah menghilang dengan tidak adanya perpindahan fisik dari kantor ke rumah. Akibatnya, kehidupan pribadi menjadi terganggu dengan pekerjaan.

Dampak dari batasan pekerjaan dengan kehidupan pribadi yang semakin menghilang, kualitas hidup pekerja akan terganggu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya kualitas hidup dengan mendefinisikan sehat sebagai keadaan fisik, mental dan sosial. Tidak hanya kondisi tanpa penyakit atau kelemahan.

Baca juga: Kasus Fraud Meningkat Selama WFH, Cegah dengan 5 Hal ini

Kualitas hidup mencakup banyak aspek di antaranya fisik, psikologis, kemandirian, hubungan sosial, lingkungan dan keyakinan spiritual.

Pada aspek fisik, bisa terbebas dari rasa sakit, memiliki energi untuk beraktivitas, beristirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas berarti memiliki kualitas hidup yang baik. Adapun pada aspek psikologis, memiliki pemikiran yang positif.

Jika selalu terhubung dengan pekerjaan, kualitas hidup pekerja menjadi terpengaruh karena terganggunya waktu istirahat dan keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi.

Untuk dapat tetap mempertahankan kualitas hidup yang baik, seseorang perlu memiliki modal yang baik.

Ada beberapa prediktor kualitas hidup, yaitu lingkungan kerja yang baik, karakter individu itu sendiri dan lingkungan kerja.

Sebuah penelitian di tahun 2019 yang dilakukan pada 128 karyawan bidang teknologi informatika menemukan bahwa model karakteristik pekerjaan terutama yang berkaitan dengan umpan balik dan identitas tugas memengaruhi kualitas hidup pekerja.

Model karakteristik pekerjaan adalah teori yang dicetuskan oleh Hackman dan Oldham. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa tugas itu sendiri adalah kunci motivasi karyawan.

Teori tersebut menetapkan lima karakteristik pekerjaan yang diperkirakan bermanfaat bagi keadaan psikologis individu dan hasil pekerjaan.

Karakteristik yang pertama adalah variasi keterampilan, yaitu sejauh mana pekerjaan menuntut aktivitas yang berbeda dalam pelaksanaan tugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com