Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Lahirnya Bank Syariah Indonesia Sudah Lama Ditunggu Masyarakat

Kompas.com - 01/02/2021, 15:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

OJK kata Wimboh, telah melakukan berbagai dorongan lahirnya bank syariah dengan skala ekonomi yang lebih besar melalui kebijakan. Untuk itu dia bersyukur, BSI sudah melangsungkan merger pada hari ini.

"Akhirnya menjadi bank yang lebih kompetitif. Syukur Alhamdulillah, Indonesia kini telah melahirkan bank syariah terbesar yang memperkuat struktur perbankan nasional, lebih kompetitif di regional maupun global, serta menjadikan bank ini rangking ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset," pungkasnya.

Sebagai informasi, BSI telah melangsungkan legal merger hari ini, Senin (1/2/2021). Dengan begitu, BSI menjadi nama baru dari BRI Syariah sebagai bank yang menerima penggabungan (survivor entity).

Baca juga: Jokowi: Indonesia Harus Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah Global

Adapun komposisi pemegang saham terbesar jatuh kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan porsi 51,2 persen saham. Diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen, dan publik 4,4 persen.

BSI memiliki aset mencapai Rp 240 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 22,6 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 7 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Hingga kini, pembiayaannya mencapai Rp 157 triliun dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 157 triliun.

BSI pun akan menjadi TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Baca juga: Beralih dari GameStop, Pengguna Reddit Mulai Sasar Logam Mulia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com