Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesaikan Masalah Jiwasraya, Pemerintah Suntik Modal Rp 20 Triliun ke BPUI

Kompas.com - 09/02/2021, 11:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk penyertaan modal negara (PMN) ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI senilai Rp 20 triliun.

Dana itu akan digunakan untuk menyelesaikan masalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Pelunasan polis nasabah Jiwasraya akan dilakukan pemerintah melalui Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan bernama Indonesia Financial Group (IFG) dengan proses polisnya akan dilakukan oleh anak usaha IFG yaitu IFG Life.

Baca juga: Sebelum Beli Valas, Intip Dulu Kurs Rupiah Hari Ini

Adapun BPUI merupakan induk dari holding tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, restrukturisasi polis nasabah Jiwasraya nantinya akan masuk ke BPUI. Sehingga sebagai perusahaan yang akan menggarap bisnis asuransi jiwa, BPUI perlu untuk menjaga risk based capital (RBC) 120 persen.

"Jadi uang itu (Rp 20 triliun) untuk memenuhi sebuah institusi yang mampu menangani berbagai tagihan nasabah polis (Jiwasraya), yang sekarang dimasukkan dalam perusahaan asuransi baru (BPUI)," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (8/2/2021).

Menurut dia, penyelamatan Jiwasraya melalui suntikan modal ke BPUI sebagai upaya pemerintah untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat atau nasabah terhadap produk asuransi perusahaan pelat merah.

Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk penyelesaian masalah Jiwaraya, mulai dari aksi korporasi, penegakan hukum, dan membangun korporasi asuransi jiwa baru yakni BPUI.

Baca juga: Fundamental Bagus, Saham-saham BUMN Jadi Incaran Investor

Ia mengatakan, jika PMN tersebut langsung diberikan kepada Jiwasraya, maka dana akan habis untuk membayar polis-polis yang ingin diklaim nasabah.

Oleh sebab itu perlu untuk merestrukturisasi dan mengalihkannya ke BPUI.

"Jadi kita tidak memberikan ini hanya untuk membayar, karena kalau kita kasih langsung ke Jiwasraya dipakai untuk bayar polis, kita sudah kehilangan semuanya," jelas Sri Mulyani.

Sementara itu Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata menambahkan, cara terbaik mengatasi persoalan perusahaan asuransi adalah dengan mempertahankan sifat polis yang dimiliki oleh setiap nasabah.

Oleh sebab itu, perlu restrukturisasi.

Baca juga: Kadin Sebut Aturan Vaksinasi Mandiri Bakal Terbit Minggu Depan, Maret Dilaksanakan

"Jadi kalau tadinya ada satu polis yang menjanjikan pembayaran 5-10 tahun mendatang, idealnya memang dipertahankan 5-10 tahun. Begitu juga kalau polis itu menjanjikan pembayaran pensiun, maka kita juga mengusahakan pembayaran yang diganti dengan perusahaan lain pun, tetap hasilnya pembayaran pensiun," jelasnya.

Isa mengatakan, skema tersebut yang sedang diupayakan pemerintah untuk menangani permasalahan pada Jiwasraya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com