Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan OJK ke Dirut BSI: Semua Produk Keuangan Konvesional Harus Ada dan Lebih Murah

Kompas.com - 10/02/2021, 20:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mewanti-wanti Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengembangkan produk keuangan syariah seiring resminya merger bank syariah terbesar di Indonesia ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso berpesan, semua produk keuangan di bank konvensional harus ada di BSI. Produknya pun harus lebih bagus dan lebih murah dari yang ditawarkan bank umum.

"Ayo jangan sampai masyarakat mengatakan, 'Saya enggak nemu produk ini di syariah'. Yang ada di konvensional, harus ada di syariah, produk apapun itu, mulai dari hedging, kredit, dan sebagainya. Di syariah harus lebih murah, Pak Hery (Dirut BSI)," kata Wimboh dalam Webinar Perbankan Syariah secara virtual, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: OJK: Ada 6 Bank Syariah Bermodal Inti di Bawah Rp 2 Triliun

Wimboh menuturkan, kuatnya modal inti BSI yang mencapai Rp 22,6 triliun perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk tersebut.

Modal inti bisa digunakan untuk merekrut orang-orang yang paham mengenai literasi produk berlandaskan prinsip syariah. Pun untuk melakukan riset dan penelitian terkait produk yang paling dibutuhkan saat ini.

Dengan begitu, bank syariah mampu menutup kebutuhan layanan keuangan yang dibutuhkan masyarakat, baik muslim maupun non muslim.

"Kita harus bisa menyusun satu produk yang kualitasnya bagus, harganya murah, produknya bervariasi, dan bisa diakses oleh masyarakat secara gampang. Kalau itu bisa dilakukan otomatis market share bank syariah akan mendominasi," ungkap Wimboh.

Adapun saat ini, pangsa pasar perbankan syariah baru sekitar 9,9 persen. Hal ini mempengaruhi tingkat literasi dan inklusi keuangan produk keuangan syariah.

Berdasarkan data OJK, literasi keuangan syariah baru 8,93 persen. Angkanya jauh dibanding literasi keuangan nasional sebesar 38,03 persen.

Begitupun dengan tingkat inklusi keuangan. Inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen, berbanding jauh dengan tingkat inklusi nasional sebesar 76,19 persen.

"Dan ini (inklusi dan literasi keuangan nasional) terus berkembang. Sehingga percepatan perkembangan syariah jauh tertinggal dengan pengembangan yang konvensional," pungkas Wimboh.

Baca juga: Cerita Erick Thohir Dibisiki Jokowi soal Bank Syariah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com