Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut Minta Pembangunan Lumbung Ikan di Maluku Dipercepat

Kompas.com - 25/02/2021, 07:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pembangunan pembangunan lumbung ikan di Maluku dipercepat.

Hal ini dilakukan karena Maluku akan dijadikan sebagai Lumbung Ikan Nasional (M-LIN)

"Sekarang ini di sektor perikanan tangkap dan budidaya sedang kita fokuskan pembangunan di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara. Karena ini mau kita jadikan kawasan produksi ikan yang bisa nanti kita ekspor langsung ke berbagai negara di Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika, dan Australia. Kita perlu percepat infrastruktur pembangunannya, supaya bisa cepat juga kita gunakan," ujar Luhut melalui keterangan tertulis, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Nelayan Tegal Siap Gunakan Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

Infrastruktur yang dibutuhkan ini adalah pelabuhan perikanan bertaraf internasional dan Ambon New Port.

Pelabuhan ini nantinya dibangun dengan konsep pelabuhan terintegrasi yang di dalamnya akan diisi oleh terminal peti kemas internasional dan domestik, kawasan industri, logistik, terminal LNG serta pembangkit listrik.

Pelabuhan tersebut menurut Luhut diperlukan, karena kawasan Maluku memiliki potensi perikanan tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang berada di titik 714, 715, dan 718.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tercatat potensi perikanan yang ada di tiga titik itu mencapai 950.000 ton per tahun dengan target produksinya sebesar 665.000 ton per tahun.

Baca juga: KKP Akan Diskusi dengan Nelayan Kepri Sebelum Kirim Kapal Cantrang ke Natuna

Dalam rakor virtual ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan lokasi yang akan dibangun pelabuhan perikanan.

"Lokasi itu dipastikan tidak masuk ke dalam kawasan hutan lindung dan sudah disusun studi kelayakan di sana. Lahan-lahan juga sudah bertahap akan dibebaskan melalui APBD Maluku 2021," ujar Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com