“Ada enam (pembahasan tertulis NDA) sebenarnya di tempat mereka itu. Salah satu mobil. Ada lagi mengenai starling, ada mengenai launching pad (Space-X), ada hypersonic, ada baterai lithium pack, dan stabilizer energizer. Itu yang kita bicara,” lanjutnya.
Mengenai hal ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan negosiasi pemerintah dengan Tesla Inc, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, masih terus berjalan.
"Saya ingin sampaikan, ini kan masih negosiasi, tidak ada yang hengkang, kalau hengkang itu kan sudah tiba baru pergi, ini masih berproses," ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/2/2021).
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto menyebutkan, Tesla tertarik bekerja sama dengan Indonesia dalam hal pembangunan energy storage system (ESS).
Seto menekankan, pemerintah Indonesia tidak akan tertarik apabila dalam negosiasi yang tertulis di proposal NDA, Tesla hanya menginginkan sumber bahan baku.
"Intinya ESS ini bisa menggantikan pembangkit-pembangkit peaker. Peaker itu pembangkit yang hanya digunakan untuk ketika electricity demand-nya itu jauh melebihi penggunaan rata-ratanya," ujar Seto beberapa waktu lalu.
Baca juga: Luhut Sebut 2 Juta Vaksin Covid-19 untuk Mandiri Masuk ke Indonesia pada Maret 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.