Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 3,15 Triliun, GIC Singapura Bakal Jadi Investor Bank Jago

Kompas.com - 26/02/2021, 13:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk bakal menambah modal melalui skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II alias rights issue (PMHMETD II) alias right issue senilai Rp 7,05 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris mengatakan, lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) asal Singapura, GIC Private Limited bakal masuk menjadi pemegang saham dalam right issue ini. 

GIC bakal membeli 1,3 miliar lembar saham dari total 3 miliar lembar dengan dana sekitar Rp 3,15 triliun.

Baca juga: Penuhi Modal Minimum, Bank Jago Bakal Right Issue Rp 7 Triliun

"GIC, SWF yang besar di Singapura tertarik investasi 1,3 miliar lembar saham dari keseluruhan saham," kata Arief Harris dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Right issue dapat diperdagangkan 10-17 Maret 2021. Sementara pencatatan saham baru akan dilakukan di BEI pada 10 Maret 2021.

HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham.

Setiap pemilik 579 saham perseroan akan memperoleh 160 HMETD.

Adapun harga pelaksanaan saham baru Rp 2.350 per saham.

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger, Saham Bank Jago Melesat

Sebanyak 97 persen dana dari penambahan modal ini bakal digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan.

Bank digital ini bakal meluncurkan Jago Apps dan membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) konvensional.

"Buat kami modal Rp 7 triliun adalah pencapaian yang sangat baik. (Sebelumnya) modal awal Bank Jago kurang dari Rp 100 miliar, dengan right issue I naik jadi Rp 1,3 triliun. Tahun ini dengan tambahan right issue Rp 7 triliun, total capitalnya akan menjadi Bank BUKU III, Rp 8 triliun," papar Arief.

Sementara mengutip prospektus yang diterbitkan perseroan, GIC akan mengambil alih sebagian saham pemegang saham pengendali, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan pemegang saham utama, Gojek (PT Dompet Karya Anak Bangsa/DAKB).

Tercatat MEI memiliki 4,08 miliar saham dan memiliki hak untuk memperoleh 1,12 miliar saham baru.

Baca juga: Investasi di Bank Jago, Gojek Pegang 22 Persen Saham

MEI menyatakan memiliki dana yang cukup dan akan melaksanakan 42,6 juta HMETD yang dimiliki dengan jumlah Rp 100,1 miliar.

MEI akan mengalihkan sisa porsi tersebut kepada GIC.

Sementara itu, DKAB memiliki 2,40 miliar saham dan memiliki hak untuk memperoleh 664,8 juta saham baru.

DAKB akan melaksanakan 560 juta HMETD yang dimiliki dengan jumlah Rp 1,31 triliun. Kemudian akan mengalihkan porsi ke GIC.

"Kedua pemegang saham pengendali itu telah menandatangani perjanjian konfirmasi dengan GIC pada tanggal 18 Februari untuk mengalihkan sisa porsi masing-masing," sebut prospektus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com