Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tawarkan Proyek LRT, MRT, hingga Bandara Didanai LPI

Kompas.com - 04/03/2021, 07:13 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, kehadiran Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di sektor transportasi.

Pasalnya, kehadiran LPI menjadi opsi baru kepada investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

Sehingga, pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah tidak lagi bergantung kepada APBN.

Baca juga: Lengkap, Rincian Biaya Admin Tabungan BNI, BRI, BTN, dan Mandiri

“Ini merupakan satu inovasi yang luar biasa untuk menjamin kepastian bagi para investor dan mencegah terjadinya informasi yang salah, yang menyebabkan mahalnya biaya investasi di Indonesia,” tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (3/3/2021).

Menurutnya, kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur sektor transportasi tidak bisa hanya mengandalkan APBN.

“Saya meminta jajaran Kemenhub untuk mengenal dan mempelajari SWF lebih dalam untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia,” ujarnya.

Ia pun menjabarkan berbagai proyek infrastruktur transportasi yang perlu dibangun dan tidak bisa mengandalkan APBN murni seperti, Pelabuhan Garonggong Sulsel, Pelabuhan Baru di Ambon dan Palembang, Bandara Singkawang, Bandara Fakfak dan Manokwari di Papua, Bandara Mentawai, Sea Plane di Bandaneira, LRT dan MRT di Bali, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya, dan infrastruktur di daerah lainnya.

Baca juga: Petani Didorong Manfaatkan Sistem Resi Gudang, Untuk Apa?

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah Budi Karya dan jajaran Kementerian Perhubungan yang telah mendorong dan memanfaatkan berbagai skema pendanaan kreatif selain APBN atau skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Sektor transportasi disebut merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dalam menghadapi pandemi Covid 19.

“Dengan dibentuknya INA diharapkan melahirkan instrumen pembiayaan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia. Karena bangkitnya sektor transportasi menandai pulihnya ekonomi Indonesia,”ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com