Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gaungkan Benci Produk dari Luar Negeri, Pengamat: Itu Hanya Slogan

Kompas.com - 04/03/2021, 14:15 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar kampanye cinta produk-produk Indonesia terus digaungkan dan meminta masyarakat agar ajakan untuk membenci produk-produk luar negeri disuarakan.

Hal itu dia sampaikan saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Menanggapi hal itu ekonom Indef Bhima Yudhistira berpendapat bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Presiden kurang konsisten dengan realitas yang terjadi. Dia menilai pernyataan itu hanya menjadi slogan.

Baca juga: Pemerintah Impor Gula dan Daging Sapi untuk Kebutuhan Selama Ramadhan

Sebab menurut dia, berdasarkan fakta, kontribusi impor bahan baku dan barang modal cukup tinggi selama 6 tahun belakangan karena adanya pembangunan proyek infrastruktur pemerintah.

"Besi baja impornya besar sekali. Tahun 2019 nilainya 10,3 miliar dollar AS, tahun 2020 6,8 miliar dollar AS. Jadi sebenarnya sikap Presiden ini kurang konsisten dan hanya jadi slogan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Dia berpendapat untuk mengurangi kegiatan impor material dari proyek pemerintah saja kurang dikendalikan, apalagi untuk memberitahukan ke masyarakat dan swasta untuk merem belanja produk-produk impor, cukup sulit sekali.

Di samping itu, Bhima juga mengatakan, kehadiran platform e-commerce juga menyuburkan impor. Bahkan kegiatan impor pun bisa dilakukan walau hanya secara pintu ke pintu karena tidak adanya kebijakan kongkrit untuk mengendalikan.

Dia menilai, pemerintah terkesan diam saja ketika alur distribusi impor barang konsumsi melibatkan suntikan modal dari investor asing ke platform e-commerce.

Baca juga: Menkop Teten Panggil Shopee Terkait Seller Asal China Mr Hu yang Jual Produk Murah

Oleh sebab itu, Bhima menyarakan agar pemerintah jangan berhenti pada slogan saja. Tetapi, lebih dari itu, harus bisa mengeluarkan kebijakan yang langsung dirasakan untuk membendung dominasi barang impor.

"Kalau sekadar slogan semua orang juga bisa," ucapnya.

Selain itu, Bhima juga menyarankan pemerintah untuk menyiapkan ahli hukum terbaik yang berada di level sengketa internasional untuk mengantisipasi bilamana Indonesia digugat oleh negara mitra dagang ke Word Trade Organization (WTO).

"Jangan hanya perang retorika saja tapi siapkan juga ahli hukum yang terbaik," ucap dia.

Baca juga: Jokowi: Gaungkan Benci Produk dari Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com