Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tetap Bisa Berinvestasi di Tengah Pandemi? Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 12/03/2021, 06:42 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi yang belum usai, masalah finansial menjadi salah satu kendala banyak orang.

Banyak yang mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja cukup sulit, apalagi untuk mengalokasikan dana investasi.

Financial Expert Philip Mulyana mengatakan, ada cara yang bisa dilakukan apabila ingin tetap berinvestasi di tengah pandemi, yaitu dengan membagi pos pengeluaran.

Baca juga: Menperin Rayu Mazda Tanam Investasi di Indonesia

"Pos pengeluaran itu bisa dibagi 2, yaitu satu untuk pos pengeluaran kebutuhan sehari-hari seperti membeli makanan atau kebutuhan pokok lainnya dan satunya lagi untuk pos pengeluaran untuk investasi," ujar Philip dalam OVOFinTalk: InvestasiCuma Buat yang Udah Mapan, Benarkah? yang disiarkan secara virtual, dikutip Jumat (12/3/2021).

Untuk besarannya, menurut Philip, idealnya pos investasi dialokasikan sebesar 30 persen dan 70 persennya lagi untuk post kebutuhan sehari-hari.

"Kenapa cuma dua pos pengeluaran saja? Karena biasanya orang-orang sulit sekali menyelamatkan antara keinginan dan kebutuhan. Jadi selagi yang 30 persen untuk investasi aman, sisanya bisa dipakai untuk apa saja," jelas dia.

Hanya saja, Philip menegaskan, besaran untuk masing-masing pos ini bergantung pada tingkat kebutuhan dan pemasukan seseorang.

Baca juga: Sejumlah Perusahaan Otomotif Jepang Akan Tambah Investasi di Indonesia

"Kalau emang pemasukannya atau gajinya lebih besar dari pengeluarannya yang enggak terlalu besar, 50-50 persen juga bisa, malah lebih bagus," ucap dia.

Investment Manager OVO Invest Bakhtiar Yogy juga mengatakan hal yang serupa.

Menurut dia, untuk nominalnya juga bergantung pada kemampuan seseorang.

"Kan enggak semua orang mampu 30 persen, karena setiap orang mempunyai kebutuhan dan pemasukan yang berbeda-beda juga kan. Jadi nominalnya, ya, tergantung. Namun, ideal persentasenya 30-70 persen," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com