Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Sumber Kekayaan Keluarga Kerajaan Inggris?

Kompas.com - 13/03/2021, 14:09 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Inggris tengah jadi sorotan publik di berbagai negara. Ini setelah wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan pembawa acara Oprah Winfrey memicu kontroversi.

Sebagai informasi, Kerajaan Inggris merupakan salah satu monarki tua yang masih aktif di dunia hingga saat ini. Ratu Elizabeth II sendiri telah berkuasa selama 68 tahun lebih sejak 1952.

Selain sosok para anggota keluarga kerajaan, jumlah kekayaan Kerajaan Inggris juga kerap jadi perbincangan. Setiap anggota keluarga Kerajaan Inggris memiliki net worth atau jumlah kekayaan bersih yang berbeda-beda.

Dikutip dari laporan dari Forbes pada 2017, jumlah keseluruhan kekayaan kerajaan serta gabungan seluruh anggota keluarga kerajaan mencapai 88 miliar dollar AS atau Rp 1.266 triliun (kurs Rp 14.300).

Baca juga: Rasio Utang Naik 8,5 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik dari AS hingga Inggris

Sementara itu melansir Business Insider, Ratu Elizabeth II pada tahun 2016 lalu memiliki kekayaan bersih milik pribadi sebesar 530 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,62 triliun.

Lalu, dari mana sumber kekayaan keluarga Kerajaan Inggris?

Sebagian besar aset Kerajaan Inggris diketahui saat ini berasal dari aset tanah warisan serta properti lainnya yang tersebar di Inggris Raya.

Selain itu, aset-aset tanah dan bangunan milik keluarga kerajaan sudah dikelola dan diinvestasikan oleh profesional sehingga mendatangkan pemasukan cukup besar untuk kas kerajaan.

Pemasukan lain yang kontribusinya cukup besar yakni berasal dari pembayaran pajak rakyat Inggris. Setiap tahun, keluarga Kerajaan Inggris menerima dana dari pemerintah Inggris dalam skema hibah 'sovereign grant'.

Baca juga: Penasaran seperti Apa Kondisi Ekonomi Palestina?

Sebuah perusahaan konsultan bisnis Brand Finance pernah menghitung kekayaan keluarga Kerajaan Inggris.

Hasilnya, jumlah kekayaan Kerajaan Inggris bisa jauh melebihi angka 88 miliar dollar AS jika turut menghitung seluruh kekayaan dalam bentuk aset tak terlihat atau intangible asset.

Forbes juga melaporkan, meski kerajaan menerima pemasukan rutin dari pembayar pajak, namun Inggris itu juga menikmati keuntungan ekonomi secara tidak langsung dari keberadaan monarki di negaranya.

Kerajaan Inggris diperkirakan berkontribusi pada ekonomi Inggris sebesar hampir 2,4 miliar dollar AS per tahun, termasuk sebesar 720 juta dollar AS dari sektor pariwisata.

Baca juga: Mengenal Kepemilikan Tanah HGU dan Aturan Hukumnya

Sebagai informasi, situs-situs Kerajaan Inggris jadi salah satu penarik wisatawan asing datang ke Inggris seperti Istana Buckingham maupun kegiatan-kegiatan seremonial kerajaan.

Pada tahun 2019 lalu Fortune melaporkan bahwa Kerajaan Inggris menerima dana 63 juta dollar AS dari hibah dari negara atau sovereign grant.

Selain itu, kerajaan juga mendapatkan kucuran dana dari pembayar pajak sebesar 104 juta dollar AS untuk biaya pemeliharaan dan renovasi Istana Buckingham.

Jumlah sovereign grant tiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Bahkan seandainya ada hubungan kurang harmonis antara Perdana Menteri Inggris dengan Ratu Elizabeth sekalipun, dana hibah akan terus mengalir tanpa gangguan.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Bahkan Ratu Elizabeth juga sempat diberikan keistimewaan berupa bebas pajak penghasilan. Namun hal itu tak lagi berlaku sejak tahun 1992.

Saat itu, Kastil Winsdor rusak parah dalam sebuah kebakaran hebat. Kebakaran tersebut memicu kontroversi publik karena mencuat perdebatan siapa yang akan menanggung biaya kerusakan tersebut.

Ratu Elizabeth kemudian disarankan untuk mulai membayar pajak untuk meredakan perdebatan. Menurut BBC, ia adalah penguasa pertama Inggris yang membayar pajak sejak tahun 1930-an.

Kontroversi Pangeran Harry

Sementara itu Pangeran Harry dan Megan memutuskan untuk melepas status status anggota senior keluarga kerajaan.

Pasangan ini telah pindah ke California, Amerika Serikat (AS), untuk menjalani kehidupan mandiri di sana. Sebelumnya pada Januari mereka telah mengutarakan niat meninggalkan kehidupan kerajaan, dan bekerja sendiri untuk mandiri secara finansial.

Baca juga: Tak Lagi Jadi Bangsawan Kerajaan Inggris, dari Mana Pendapatan Pangeran Harry?

Keputusan mundur ini berarti keduanya tidak akan lagi melaksanakan tugas atas nama Ratu Elizabeth II, dan menyerahkan jabatan mereka di dalam Kerajaan Inggris.
Pengunduran diri ini menyusul laporan bahwa Meghan tidak bahagia dengan kehidupan kerajaan yang berlangsung selama berabad-abad, dan pasangan ini semakin mengeluhkan sorotan media.

Tak pelak, kabar tersebut mengguncang keluarga kerajaan termasuk Ratu Elizabeth II dan anggota senior lainnya.

Ratu berusia 93 tahun itu kemudian menggelar pertemuan darurat dengan Pangeran Charles serta dua anak Charles yakni Pangeran William dan Harry, untuk membicarakan pengunduran diri Harry.

Keluarga akhirnya menyetujui keputusan Harry dan Meghan. Orangtua dari Archie yang berusia 11 bulan itu akan melepas gelar Yang Mulia, dan tidak lagi memakai label "Sussex Royal".

Akan tetapi mereka akan terus dikenal sebagai Duke and Duchess of Sussex, gelar resmi mereka. Harry juga tetap berada di urutan keenam di atas takhta, tanpa perubahan dalam garis suksesi.

Baca juga: Mengenal Gobog, Uang yang Berlaku di Era Majapahit

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com