Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Kiat dan Kuat Mencari Kerja di Tengah Pandemi

Kompas.com - 15/03/2021, 11:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karenanya, sangat perlu mengetahui kedua faktor tersebut. Terlepas dari tingkat keparahan kondisi/risiko yang dihadapi, sejumlah hal berikut sangat berperan untuk meningkatkan daya lenting yakni:

  1. Faktor dari dalam diri antara lain menjaga optimisme, mendapat dukungan dan menjaga ikatan sosial, tetap mengetahui informasi terkini tanpa berlebihan mengkonsumsi media, menggunakan cara tertentu untuk bergembira dan tertawa, terutama mengasah dan meningkatkan selera humor (Hutapea, 2021), serta mengurangi perasaan terisolasi secara sosial dengan memanfaatkan komunikasi daring secukupnya;
  2. Adapun dari konteks keluarga diharapkan ada kehangatan dan keakraban, komunikasi yang baik, dan kemampuan yang memadai dalam mengelola keuangan;
  3. Adapun di tingkat komunitas perlu dijaga kohesi sosial yang lebih tinggi (Chen & Bonanno, 2020) semisal kepedulian antar tetangga.

Baca juga: Pemerintah Akan Bayar Iuran Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Berapa Besarannya?

Lebih dari pada semua ini, penyesuaian psikologis merupakan yang terpenting. Penyesuaian psikologis akan menjadi modal yang baik dalam menjalani banyak situasi dan kondisi yang sulit termasuk masa pandemi dan sesudahnya.

Strategi penanggulangannya juga akan bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut. Untuk itu, Chen dan Bonanno (2020) menyarankan pentingnya fleksibilitas sebagai strategi yang paling efektif.

Tentu saja yang dimaksudkan dengan fleksibilitas di sini bukan kerelaan mencari pekerjaan yang menyimpang jauh dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja sebelumnya (Vansteenkiste et al, 2016), melainkan bahwa dengan keluwesan.

Selain itu, pencari kerja akan menaruh perhatian penuh kepada tuntutan situasi yang berubah, memutuskan strategi yang sesuai dengan tutuntan tersebut lalu memonitor keberhasilan strategi yang diputuskan tersebut, mengevaluasi kembali dan mengubah strategi mengikuti perubahan situasi jika dibutuhkan (Chen & Bonanno, 2020).

Dengan begitu, pencari kerja akan semakin resilien (berdaya lenting) dan mampu menjalani semua proses mencari pekerjaan dan sangat besar kemungkinan berhasil mendapatkan pekerjaan.

Ulet mencari lowongan pekerjaan

Meski sedang dalam masa pandemi, lowongan kerja selalu ada walaupun tidak sama banyaknya seperti masa sebelum pandemi.

Sangat mungkin pencari kerja mengendurkan upayanya disebabkan adanya persepsi bahwa lowongan pekerjaan mengalami penurunan drastis selama pandemi.

Dalam masa awal Covid-19 dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global dan di Indonesia dinyatakan sebagai bencana nasional, persepsi tersebut memang benar.

Namun, dalam masa kenormalan baru (new normal) kondisi tersebut sudah mulai berubah, bahkan sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu hingga saat ini.

Penelitian Hensvik et al (2021) antara lain menemukan bahwa pencari kerja menurunkan intensitas pencarian pekerjaan selama periode Maret-Mei 2020.

Hal itu terjadi karena pencari kerja kurang menyadari atau meremehkan adanya peningkatan jangka pendek dalam pasar tenaga kerja sehingga kehilangan sejumlah peluang pencarian.

Pada saat sama, perusahaan juga merugi karena peluang untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang kompeten menjadi kecil karena sedikitnya jumlah pelamar.

Jejaring sosial dan sumber informasi

Sangat banyak pencari kerja mendapatkan pekerjaan dengan menerapkan metode ini. Tentu yang dimaksudkan dengan optimal adalah kualitas kontak sosial yang dibangun, bukan semata-mata kuantitas dan lamanya kontak. Jejaring sosial dimaksud mencakup kontak formal maupun informal.

Jejaring sumber informasi bisa dari berbagai segmen, yakni tipe sosial seperti melalui pertemuan pribadi dan profesional, keluarga dan pertemanan.

Ada juga tipe formal seperti agen penyalur tenaga kerja, iklan lowongan pekerjaan, bursa kerja atau pameran lowongan kerja dan tentu saja sumber daring.

Secara khusus, pemanfaatan sumber informasi daring antara lain Facebook, Twitter dan LinkedIn serta intensitas pencarian berkaitan erat dengan kemungkinan mendapatkan panggilan wawancara kerja.

Termasuk dalam hal ini adalah mengupayakan ketersediaan koneksi internet yang memadai sebagai tuntutan dalam era teknologi informasi digital saat ini karena sangat membantu pencarian informasi kerja dan memelihara jejaring sosial.

Selain itu, penelitian Korpi (2001) dan hasil tinjauan Wanberg et al (2020) terhadap sejumlah penelitian menunjukkan bahwa relasi yang kuat dengan teman, kerabat dan kenalan, hingga jejaring sosial daring (online), selain memungkinkan lebih banyak tawaran pekerjaan dan juga mendapatkan sejumlah dukungan sosial yang dibutuhkan, antara lain dukungan informasional, dukungan instrumental, dan dukungan emosional.

Baca juga: Menaker: 23 Juta Jenis Pekerjaan Bakal Digantikan Robot

Perasaan positif

Saat berupaya keras mendapatkan pekerjaan, perlu mengupayakan dan menjaga perasaan positif yakni perasaan yang menyenangkan. Misalnya saat memikirkan tentang mencari pekerjaan atau akan menjalani wawancara kerja sedapatkan mungkin tetaplah antusias, waspada dan bersemangat.

Perasaan positif tersebut terkait erat dengan upaya dan keberhasilan mendapatkan pekerjaan, terutama bila didukung dengan evaluasi terhadap kemampuan dan kontrol diri yang baik dan orientasi tujuan pembelajaran, yakni hasrat untuk mengembangkan diri dengan mendapatkan keahlian yang baru, mengatasi situasi yang baru dan meningkatkan kompetensi diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com