"Mereka sukses karena menempelkan banking service ke ekosistem customer yang sudah ada. Jadi mereka membuat akuisisi customer sehingga langsung dapat jumlah pelanggan yang besar. Kalau enggak punya ekosistem itu, (kemudian) buat bank baru, (akan) lebih berat (dibanding konvensional)," jelas Hariantono.
Ia menambahkan, tidak ada resep yang pas untuk seluruh organisasi.
Bank-bank besar memilih transformasi digital dengan caranya sendiri, yakni membuat unit baru yang serba digital.
Baca juga: Sebut Alasan Bentuk Bank Digital, Founder Bank Jago: Sekarang Kita Bersaing di Era Digital
Bank digital yang baru berdiri juga punya caranya sendiri.
"Pendekatan untuk organisasi A belum tentu cocok untuk organisasi B. Saya rasa approach setiap bank bisa beda, tapi konteksnya (sama), kita harus mentransformasikan seluruh operasi konvensional," pungkas Hariantono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.