Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik 2021, Sandiaga: Destinasi Wisata Lokal Akan Dapat Limpahan Kunjungan

Kompas.com - 13/04/2021, 10:43 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, penerapan aturan larangan mudik, bisa meningkatkan kunjungan ke tujuan wisata lokal. Ia menilai masyarakat yang tidak bisa pulang ke kampung halaman akan mencari hiburan ke tempat-tempat wisata di sekitarnya.

“Saya melihat akan ada reposisi, destinasi wisata lokal akan mendapatkan limpahan kunjungan karena banyak masyarakat yang tidak bisa ke kampung halaman. Akhirnya mereka menghabisakan liburan Lebaran dalam bingkai PPKM Skala Mikro dengan protokol kesehatan ketat, mereka akan mempertimbangkan destinasi wisata lokal,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (12/4/2021).

Sandiaga mengatakan, dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro atau PPKM mikro di DKI Jakarta, beberapa lokasi wisata seperti Ancol, Ragunan, TMII, Setu Babakan akan mendapat kenaikan kunjugan.

Baca juga: Sandiaga Uno Ingin Penggunaan GeNose Diperluas di Destinasi Wisata

“Dalam PPKM Skala Mikro di wilayah DKI Jakarta, kita melihat Ancol, Ragunan, TMII, Setu Babakan dan beberapa wilayah lainnya akan mendapat peningkatan kunjungan karena peniadaan mudik,” jelas dia.

Sandiaga mengimbau, agar peniadaan mudik Lebaran tahun ini diharapkan bisa disikapi dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh elemen masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menekan penularan Covid—19.

“Maka dari itu kita akan antisipasi. Saya berharap akan kepatuhan protokol kesehatan ditingkatkan dan vaksinasi terus digenjot dengan lebih gencar lagi, sehingga parwisata dan ekonomi kreatif akan pulih,” tegas dia.

Di sisi lain, ia juga berharap para pelaku usaha bisa beradaptasi dengan pemerintah, aparat setempat, dan Satgas Covid-19 untuk memaksimalkan penerapak Protokol Kesehatan di destinasi wisata, tentunya dengan kapasitas yang dikurangi, adapatasi teknologi dan digital.

“Adapatasi seperti itu diperlukan, dan kita perlu awasi aktifitasnya agar protokol kesehatan ditingkatkan dan membatasi wisatawan berdasarkan kapasitas masing-masing,” tegas dia.

Sandiaga menambahkan, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk disiplin melakukan pengawasan meskipun destinasi wisata dibuka.

Untuk memastikan destinasi wisata tetap dibuka, pihaknya terus melakukan pantauan, evaluasi dan penilaian. Selanjutnya, keputusan dibuka atau tidaknya tempat wisata adalah kordinasi dengan pemerintah setempat dan pihak terkait.

Baca juga: Sandiaga Uno Siap Bantu Pengelolaan TMII, Akan Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com