Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Rare Earth Banyak Diekspor Secara Ilegal

Kompas.com - 13/04/2021, 15:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, rare earth banyak terkonsentrasi di Bangka, Belitung dan Kalimantan.

Rare earth atau logam tanah jarang adalah logam mineral yang bernilai sangat tinggi serta banyak ditemukan di Bangka Belitung dan Kalimantan. Mineral ini banyak digunakan untuk memproduksi perangkat smartphone hingga senjata militer.

Seiring dengan besarnya permintaan atas komoditas tersebut, banyak terjadi ekspor komoditas rare earth secara ilegal di Bangka Belitung. Saat ini satu eksportir telah ditangkap.

Baca juga: Disinggung Luhut Jadi Incaran Dunia, Apa Itu Rare Earth?

"Kita mau melakukan penataan ekspor di Bangka Belitung, karena di sana banyak sekali rare earth yang di ekspor dengan tidak jelas. Kemarin sudah ada satu yang kami tangkap," ungkap Luhut dalam acara KPK, Selasa (13/4/2021).

Ia menjelaskan, kasus ekspor rare earth secara ilegal ini telah ditangani oleh pihak Bea Cukai. Diketahui, tindakan para eksportir nakal itu diketahui setelah ditemukan adanya perbedaan barang yang di kirim dari yang dilaporkan kepada petugas.

"Ternyata apa yang didapatkan didalamnya itu berbeda dengan apa yang dilaporkan. Pak Askolani (Dirjen Bea Cukai Kemenkeu) sudah langsung bekerja dengan timnya," kata dia.

Luhut menilai, hal ini menunjukkan semakin terintegrasinya antarlembaga dalam mencegah dan menangani penyelewengan yang berpotensi merugikan negara. Hal ini tentu perlu terus ditingkatkan.

"Saya kira makin terintegrasi kita bekerja dan itu tentu tidak mudah. Jadi kalau saya banyak ngurusin, itu karena saya mau semua yang terlibat, kalau kita bekerja keras terintegrasi," jelasnya.

Sekedar informasi, menurut Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif, rare earth memiliki harga yang lebih tinggi ketimbang lithium, yang seringkali disebut-sebut sebagai mineral masa depan dan diincar banyak negara.

Baca juga: Seperti Apa Keberadaan Logam Tanah Jarang di Indonesia, Ini Kata ESDM

Ia bilang, rare earth adalah logam yang memiliki peran sangat strategis di masa depan. Ini karena hampir seluruh perangkat elektronik dengan teknologi tinggi, membutuhkan logam tanah jarang.

Logam tanah jarang juga bisa bersifat radioaktif, dan mengandung oksida yang tinggi

"Rare earth banyak dipakai untuk pembuatan mobil listrik, handphone, sensor, (perangkat) komputer, super konduktor, dan berbagai keperluan militer," ungkap Guru Besar Teknik Pertambangan ITB ini kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2020) lalu.

Namun yang perlu digarisbawahi, kata Arif, Indonesia tidak memiliki cadangan rare earth yang melimpah. Selain itu, rare earth juga lebih banyak terkonsentrasi di Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

 

Catatan redaksi: judul berita ini telah diubah dari sebelumnya yang berjudul: Luhut: "Rare Earth di Indonesia Terkonsentrasi di Bangka Belitung, dan Kalimantan" pada 13 April 2021 pukul 17.27

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com