Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Permintaan Gas Dipredikasi Meningkat, PGN Akan Tingkatkan Ekspansi Bisnis LNG

Kompas.com - 03/05/2021, 11:36 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan berupaya meningkatkan ekspansi bisnis liquefied natural gas (LNG) termasuk LNG Retail. Hal Ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan kebutuhan gas bumi.

Berdasarkan studi yang memperkirakan prospek peningkatan permintaan gas bumi, yaitu sekitar 550 juta ton per tahun pada 2030.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar mengatakan, PGN memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.

“LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga keandalan pasokan gas untuk konsumen,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Lebih lanjut, Syahrial mengungkapkan, PGN akan membangun infrastruktur dan berbagai aset yang dibutuhkan untuk mengelola LNG retail tersebut.

Baca juga: Triwulan Satu 2021, PGN Raih Pendapatan 733,15 Juta Dolar AS

“Untuk pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi bahan bakar minyak (BBM) ke LNG untuk pembangkit listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas, khususnya di wilayah timur Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk pasar luar negeri, PGN tengah melakukan pendekatan dengan pemain LNG di beberapa negara target, yaitu Filipina, Myanmar, Vietnam, dan Thailand.

“Selain potensi bisnis LNG, PGN akan berperan aktif mendukung program Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang. Salah satunya dengan membangun fasilitas Small Land-Based LNG RegasificationTerminal di Cilacap,” jelas Syahrial.

Adapun fasilitas Small Land-Based LNG Regasification Terminal di Cilacap tersebut diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp up sampai 111 million standard cubic feet per day (MMSCFD).

Baca juga: Seiring Naiknya Kebutuhan Gas, Archandra Optimis Kinerja PGN Meningkat

Kemudian dalam jangka menengah, kata Syahrial, PGN tengah membangun infrastruktur pipa gas Senipah-Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan.

Pipa Senipah-Balikpapan diestimasikan dapat mendukung penyaluran gas yang efisien untuk kilang dengan volume ramp up mencapai 194 MMSCFD.

Syahrial mengungkapkan, kedua infrastruktur gas untuk kilang tersebut ditargetkan selesai pada 2023.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Arie Nobelta Kaban mengungkapkan, PGN berupaya melakukan efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis.

Baca juga: Aktif Perangi Perubahan Iklim, PGN Upayakan Bisnis Berwawasan Lingkungan

“Selain itu untuk menjaga likuiditas perusahaan manajemen mengambil kebijakan realisasi capital expenditure (Capex) dilakukan secara selektif atau prioritisasi,” katanya.

Sebagai informasi, pada 2021 PGN juga akan menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan sepanjang kurang lebih 367 kilometer dengan diameter 4 sampai 24 inci, di koridor Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, wilayah kerja Rokan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com