JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau proyek pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi yang terletak di hulu Sungai Ciliwung.
Dalam tinjauannya terhadap dua proyek strategis nasional tersebut, Luhut mengaku cukup puas dengan progres pembangunannya.
"Menurut saya sudah paten. Selama sudah terpadu, tidak ada masalah,” katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Ketika Luhut Puji Menteri BUMN Erick Thohir
Pembangunan kedua bendungan itu dinilai penting sebagai upaya penanganan banjir di Jakarta. Luhut pun meminta agar pengendalian banjir melibatkan universitas untuk melakukan riset lebih lanjut agar hasilnya dipastikan optimal.
Adapun proyek kedua bendungan dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane dan dibangun oleh PT Brantas Abipraya bersama PT Sacna sejak Desember 2016.
Targetnya pembangunan bisa rampung di Juli 2021, lebih cepat dari rencana awal pada Oktober 2021 dan Desember 2021. Sehingga diharapkan pengendalian banjir tahun ini bisa terlaksana.
"Penanganan banjir Jakarta memerlukan integrasi di hulu, tengah, dan hilir,” ungkapnya.
Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi merupakan sister dam bendungan kering atau dry dam yang pertama kali dibangun di Indonesia.
Berbeda dengan bendungan pada umumnya, bendungan ini difungsikan sebagai penahan air atau pengendali banjir Jakarta.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan di bangun tanpa turbin atau pintu air, bendungan baru akan digenangi air pada musim hujan dan kering selama musim kemarau.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.