Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bukan Cuma untuk Pertanian, Embung Diharapkan Dapat Tingkatkan Pendapatan Petani

Kompas.com - 15/05/2021, 11:10 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, embung dapat dimanfaatkan untuk sektor lainnya seperti perkebunan, hortikultura dan peternakan.

Untuk itu, selain untuk pertanian, Sarwo berharap embung dapat memberi nilai tambah untuk petani. Terlebih, ketika mengalami gagal panen saat musim kemarau dapat dicegah melalui embung.

"Kami berharap embung dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (15/5/2021).

Atas dasar itum Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP membangun embung untuk Kelompok Tani (Poktan) Sinagigi di Desa Giwu, Kecamatan Klaurung, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Baca juga: Dukung Pertanian dan Peternakan, Kementan Bangun Embung di Brebes

Sarwo Edhy menuturkan, melalui embung nantinya pengelolaan air, baik air hujan maupun air tanah akan dikelola dengan baik sesuai kebutuhan.

Tak hanya itu, kata dia, embung juga berfungsi mengatur pengairan pertanian agar tahan di segala kondisi, baik saat musim hujan maupun musim kemarau.

"Embung itu adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah guna memasok kebutuhan pertanian di sekitarnya. Air yang tertampung dalam embung ini nantinya bisa dimanfaatkan petani saat kemarau," ucapnya.

Senada dengan Sarwo, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, embung akan menjaga stabilitas pertanian.

Baca juga: Dukung Pertanian dan Peternakan, Kementan Bangun Embung di Brebes

Terlebih, kata dia, saat memasuki musim kemarau, embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian.

"Ketika musim kemarau tiba, petani tak perlu khawatir karena ada embung yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," kata SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com