Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Butuh Modal Rp 1.324 Triliun untuk Garap Proyek Energi

Kompas.com - 21/05/2021, 13:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) membutuhkan modal senilai 92 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.324 triliun (kurs Rp 14.400 per dollar AS) untuk menyelesaikan berbagai proyek sepanjang 2020-2024.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, modal tersebut akan berasal dari internal maupun eksternal. Adapun pendanaan eksternal bisa bersumber dari kemitraan, pinjaman (loan), dan surat utang (bond).

"Kami rencanakan minimal 40 miliar dollar AS ini harus dari eksternal resources, itu baik dari kemitraan, loan, ataupun bond. Ini semuanya ditangani di holding," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (20/5/2021) kemarin.

Baca juga: Restrukturisasi, Anak Usaha Pertamina Tinggal 12

Nicke mengatakan, target pendanaan selama lima tahun tersebut dikarenakan perusahaan telah melakukan perubahan organisasi secara besar-besaran dengan membentuk 6 sub holding dan merampingkan direktorat di holding. Sehingga dalam mengembangkan dan memperkuat bisnis kedepannya Pertamina butuh pendaan yang besar.

Sepanjang 2020-2024, Pertamina tengah menjalankan 14 proyek strategis nasional (PSN). Selain itu perusahaan pelat merah ini juga menggarap 300 proyek investasi lainnya di sektor hulu, hilir, dan energi bersih terbarukan.

"Kami menyadari dalam melakukan pengembangan bisnis ke depan ini memerlukan dana yang tidak kecil," kata Nicke.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, dari total kebutuhan modal 92 miliar dollar AS itu, secara rinci untuk sektor upstream sebesar 64 miliar dollar AS, sektor downstream 20 miliar dollar AS, serta sektor gas dan power 8 miliar dollar AS.

Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka jika ada investor yang ingin bekerja sama dengan Pertamina untuk mendanai proyek-proyek energi yang sedang dikerjakan. Termasuk dari Indonesia Invesment Authority (INA) maupun PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

Baca juga: Tekan Impor Elpiji, Begini Langkah Pertamina

"Internal funding kami hanya mampu meng-cover 38 persen. Selebihnya 62 persen kami terbuka kerja sama, baik dari external funding maupun memanfaatkan fasilitas pendanaan yang ada dari INA atau SMI,” ujar Emma dalam webinar pada Kamis (4/3/2021) lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+