Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh Beberapa Aset Kripto dari Indonesia

Kompas.com - 23/05/2021, 06:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

Merujuk Coinmarketcap.com, Jumat (21/5/2021) pukul 17.15 WIB, ZMT berada di level 2,78 dollar AS per ZMT dengan total marketcap sebesar 166 juta dollar AS.

Aset kripto asal Indonesia lainnya adalah Token XAU keluaran Xaurius yang menjadikan emas Antam sebagai aset dasar. Mengusung konsep stable coin, maka token XAU mempunyai nilai yang terkait dengan aset nyata, di mana 1 XAU = 1 gram emas Antam

Direktur Xaurius Nicco D Lawrence menjelaskan, latar belakang diciptakannya token XAU adalah upayanya ingin mengubah industri emas yang sudah ada dengan menciptakan infrastruktur berbasis blockchain.

Tokenisasi emas lewat blockchain ini diharapkan dapat memastikan transaksi yang aman dan transparan.

Selain itu, salah satu keunggulan yang ditawarkan Token XAU adalah dapat mempermudah transaksi jual beli emas dan dapat mengirimkan emas hanya dengan hitungan detik saja.

Sementara untuk keamanan, Nicco menyebut semua emas XAU dipastikan telah tersertifikasi oleh Antam. Selain itu, emas fisiknya juga akan disimpan di brankas milik Xaurius yang diaudit oleh pihak independen setiap tiga bulan sekali.

Berbeda dengan token-token sebelumnya yang bisa dibeli langsung lewat exchange, token XAU saat ini baru bisa dibeli melalui website resmi Xaurius.

Namun, Nicco memastikan pihaknya saat ini sedang menjajaki untuk melisting XAU di beberapa bursa aset kripto di Indonesia.

“Kami berharap transaksi XAU segera bisa dilakukan di exchange paling lambat pada akhir semester I-2021. Jika sudah listing, ini tentunya akan semakin memudahkan bagi para investor untuk melakukan transaksi, karena bisa langsung lewat platform exchange tersebut,” imbuh Nicco.

Baca juga: Mau Investasi Aset Kripto? Simak Dulu Tiga Hal Penting Ini

Selain melakukan listing di exchange, Nicco menuturkan saat ini Xaurius juga secara intensif mengembangkan bisnisnya. Mulai dari menyiapkan aplikasi mobile Xaurius, menyediakan fitur seperti buyback guarantee, dan berbagai rencana lainnya guna memperkaya kegunaan token XAU dan semakin memudahkan para pengguna.

Menurut Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir, token seperti TKO atau ZMT saat ini cenderung lebih menarik digunakan sebatas untuk trading saja. Karena alternative coin seperti TKO ataupun ZMT punya kecenderungan kinerja yang lebih baik dibanding koin utama ketika pasar berada dalam tren bullish.

“Namun, dari sisi use and case, keduanya saat ini masih sebatas digunakan untuk transaksi dalam exchange masing-masing. Sehingga prospek kenaikan harganya ke depan akan cenderung bergantung dengan pertumbuhan penggunanya,” jelas Christopher.

Sementara terkait fitur pemberian bunga ketika investor melakukan staking terhadap koin tersebut, Christopher menilai itu memang bisa menjadi bonus bagi investornya. Namun, ia tetap mengingatkan, ketika volatilitas terjadi baik TKO maupun ZMT berpotensi mengalami koreksi lebih dalam dibanding Bitcoin.

Oleh karena itu, jika dijadikan sebagai pilihan investasi jangka panjang, Christopher masih cukup meragukannya seiring nilai use & case-nya belum teruji, apalagi ketika market mengalami crash.

Baca juga: Soal Besaran Pajak Kripto, Ini Usulan Tokocrypto dan Indodax

Sementara untuk XAU, ia agak menyangsikannya karena investor tidak bisa memastikan dengan pasti apakah aset tersebut benar-benar ada. Ia cukup khawatir, aset-aset tersebut rawan akan manipulasi di balik layarnya.

“Mungkin ada yang akan mengklaim itu sudah diaudit, namun audit tentunya gak dilakukan setiap hari dong. Bisa aja hari ini selesai diaudit semuanya sesuai, minggu depannya barangnya tidak ada sama sekali. Jadi harus lebih berhati-hati juga,” pungkas Christopher.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mengenal lebih jauh aset kripto dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com