Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga April, Penerimaan Pajak Baru Rp 374,9 Triliun

Kompas.com - 24/05/2021, 13:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan negara dari sisi pajak pada bulan April 2021 mencapai Rp 374,9 triliun.

Perolehan itu mencapai 30,94 persen dari target pajak tahun 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun. Meksi masih terkontraksi -0,46 persen, kontraksinya masih lebih baik dibanding tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

"Dibanding tahun lalu, pertumbuhan ini sudah lebih baik karena tahun lalu bulan April 2020 pertumbuhan penerimaan pajak kontraksinya -3 persen, jadi ada perubahan arah," kata Sri Mulyani dalam Peresmian Organisasi dan Tata Kerja Baru Instansi Vertikal DJP, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Setoran Pajak Pelanggan Netflix hingga Zoom Tembus Rp 1,89 Triliun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, perbaikan penerimaan pajak terjadi karena ada pemulihan di masing-masing segmen pajak. Beberapa segmen yang mulai pulih, antara lain PPh Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

PPh badan terpantau tumbuh 31,1 persen, sementara PPN dalam negeri tumbuh 6,4 persen secara bruto yang menunjukkan kenaikan underlying transaction.

"Meskipun tidak semua sektor/segmen sudah pulih. Jadi tantangan kita tidak semua region, tidak semua sektor sudah pulih, namun ada yang pulih cukup nyata," beber Sri Mulyani.

Dia menyebut, strategi yang baik masih terus dibutuhkan untuk mengejar target penerimaan negara. Strategi tersebut bisa tercapai bila ada sinergi yang baik di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan Kantor Pajak Pratama (KPP) Madya. Asal tahu saja, DJP akan menambah 18 KPP Madya baru sebagai bentuk tata kerja baru instansi vertikal.

Baca juga: Soal Besaran Pajak Kripto, Ini Usulan Tokocrypto dan Indodax

Rinciannya, 15 KPP Madya baru akan berada di Jawa dan 3 KPP Madya berada di luar Jawa. Sebanyak 18 KPP ini akan melengkapi 20 KPP Madya yang sudah tersedia.

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkap, 38 KPP Madya akan bertanggungjawab pada 33,79 persen penerimaan pajak negara.

"Ini kenaikan signifikan karena sebelumnya 20 KPP Madya bertanggungjawab untuk berkontribusi 19,53 persen. Dengan tambahan 18 KPP, menjadi 33,79 persen. Artinya kinerja dari KPP Madya akan sangat menentukan kinerja dari keseluruhan penerimaan pajak kita," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Bicara Reformasi Pajak 2022, Sri Mulyani Singgung soal PPN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com