KOMPASIANA---Pilihan dan tuntutan profesi akan selalu ada konsekuensinya, seperti tetap masuk saat banyak orang libur.
Apalagi mereka yang bekerja pada bidang jasa atau pelayanan publik, saat ada yang mendapat libur panjang justru mereka akan tetap masuk bekerja.
Ada yang bisa mengerti, tapi tidak sedikit mereka yang baru tahu jika ada aturan seperti itu.
Lantas bagaimana bisa mengomunikasikannya kepada orang-orang terdekat kita di tengah perayaan besar, tapi kita justru bekerja?
1. Lebaran Tetap Kerja? Santuy! Rayakan Bersama Rekan Kerja
Kompasianer Celestine Patterson menceritakan bagaimana pola kerja di hotel saat momen-momen besar seperti lebaran ini.
Bagi staf yang berlebaran, hak cuti diprioritaskan. Hari Lebaran diupayakan libur. Akan tetapi, lanjutnya, jika kondisi mendesak maka diperkenankan datang terlambat usai Sholat Ied.
Lain halnya di back office. Jadwal cuti staf telah disusun 10 hari sebelum memasuki bulan Ramadan. Demikian mereka mengatur jadwal agar rapi dan adil.
"Berebut tanggal cuti? Terkadang begitu, namun semua diselesaikan dengan musyawarah," tulis Kompasianer Celestine Patterson
Namun, pernah pada satu kesempatan Kompasianer Celestine Patterson bertugas saat lebaran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.