Dwi memastikan, Cheron dan PHR telah bekerja sama dalam percepatan transfer data.
Lalu pada manajemen kontrak progresnya sudah 88 persen, di mana 256 kontrak dari total 290 kontrak eksisting selesai di-mirroring.
Serta pengadaan material 192 sumur sudah 100 persen dan tinggal mempercepat delivery.
Baca juga: PLN Siap Pasok Listrik ke Blok Rokan di Riau
"Pengadaan untuk jasa 4 rig sedang diproses dan 3 rig akan farm in dengan PHR, jadi nanti PHR yang akan lanjutkan," imbuh dia.
Pada pasokan listrik progresnya sudah mencapai 80 persen, di mana PLN akan memasok listrik dan uap ke Blok Rokan.
Terkait penjelasan kegiatan operasi, program pemeliharaan, dan proses bisnis telah diserahkan.
Perjanjian jual-beli (PJB) tenaga listrik umum PLN dan PHR telah ditandatangani 1 Februari 2021 lalu.
Tindak lanjut pembahasan dengan PT Mandau Tenaga Cipta Nusantara (MTCN), selaku anak usaha Chevron yang mengelola PLTGU Blok Rokan, masih dalam proses.
Baca juga: Jelang Alih Kelola, Chevron Serahkan Data Produksi Blok Rokan ke Pertamina
"Ini menunggu pengumuman pemenang MCTN. Jadi ini dalam proses tender sekarang," kata Dwi.
Sementara mengenai ketenagakerjaan, kata Dwi, progresnya sudah mencapai 90 persen.
Hal ini mencakup sudah tercapainya kesepakatan transfer karyawan dan kini tinggal proses administrasi.
Serta untuk pekerja mitra Chevron, PHR telah memberikan prioritas untuk memanfaatkannya menjadi mitra PHR.
Selanjutnya, dari sisi teknologi informasi, progresnya sudah 80 persen. Terdapat total 232 aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional Blok Rokan.
Baca juga: SKK Migas Beberkan Progres Alih Kelola Blok Rokan ke Pertamina
Terdiri dari 31 aplikasi Chevron akan digantikan dengan aplikasi Pertamina atau komersial, 129 aplikasi Chevron telah diminta untuk ditransfer di mana 88 aplikasi telah disetujui dan 41 apikasi sedang tahap pembahasan, serta 72 aplikasi komersial disediakan oleh PHR.
Terkait perizinan dan prosedur operasi, amdal untuk lapangan Duri sudah 100 persen, Minas-Siak 100 persen, serta Bekasap-Rokan 75 persen yang persetujuannya dibutuhkan pertengahan Juni 2021.
Lalu prosedur operasi 7.600 SOP akan dialihkan dan disiapkan 2 lokasi sumur untuk PHR.
Terakhir, untuk isu lingkungan targetnya ada 157 lokasi dalam Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH), sebanyak 47 lokasi prosesnya sedang berjalan, 43 lokasi menunggu Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT), dan 67 lokasi telah mendapatkan SSPLT.
Verifikasi lapangan KLHK pun telah dilakukan bulan Februari 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.