Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Aksi Boikot Indomaret, Bagaimana Pergerakan Saham DNET?

Kompas.com - 27/05/2021, 16:29 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten milik Salim Grup, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) sempat merosot, Kamis (27/5/2021). Berdasarkan pengamatan pergerakan saham DNET di RTI pada pukul 14.52 WIB, sempat turun 30 poin atau 0,92 persen ke level harga Rp 3.220.

Namun, saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saham emiten DNET justru kembali bangkit ke level Rp 3.290 atau naik 40 poin (1,23 persen).

Apakah melemahnya DNET imbas dari aksi boikot para buruh yang dilakukan hari ini?

Baca juga: Ini Tuntutan Buruh dalam Aksi Boikot Indomaret Hari Ini

Menurut Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang, aksi boikot Indomaret yang dilakukan oleh para buruh tidak berdampak terhadap harga saham DNET.

"Kepemilikan publik atas saham DNET hanya 8,75 persen. Jadi peristiwa boikot buruh tidak akan berdampak apa-apa terhadap harga saham DNET," ujar Edwin kepada Kompas.com, Kamis.

Kendati aksi boikot masih akan berlanjut hingga hari esok, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham DNET.

"Yang terpenting kan masyarakat masih datang dan membeli di toko-toko milik DNET. Karena masyarakatlah yang mempunyai daya beli serta menjadi pendorong kinerja DNET," jelas Edwin.

Pendapat yang sama juga dikemukakan Analis Pasar Modal Riska Afriani.

Baca juga: Ini Alasan Buruh Mau Boikot Indomaret

Ia menjelaskan, pergerakan saham DNET yang fluktuatif itu adalah hal yang wajar di perdagangan bursa.

Meski adanya aksi boikot Indomaret yang menurutnya tidak terlalu mempengaruhi.

"Tidak terlalu berpengaruh ke saham ya. Lagian cuma beberapa Indomaret saja. Saya lihat juga enggak berkepanjangan," kata Riska.

Sebagaimana diketahui, para buruh yang tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) hari ini melakukan kampanye boikot Indomaret.

Para buruh juga menuntut agar salah satu pekerja PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group), Anwar Bessy dibebaskan.

Baca juga: Hari Ini Buruh Gelar Aksi Boikot Indomaret, Ini Tanggapan Manajemen

Anwar Bessy diketahui saat ini menjalani persidangan di Pengadilan Negari Jakarta Pusat.

Ia dilaporkan oleh pihak perusahaan akibat rusaknya dinding gypsum saat buruh menuntut tunjangan hari raya (THR) 2020 dibayar penuh sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Presiden KSPI Said Iqbal memastikan, aksi boikot oleh 2,45 juta buruh di seluruh Indonesia akan berdampak terhadap kerugian penjualan produk yang ada di Indomaret.

"Bisa dipastikan akan terjadi loss penjualan produk Indomaret, karena buruh dalam beberapa hari ke depan akan menjalankan rencana boikot tersebut," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com