Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Keliling Korsel, Tarik Investasi hingga Bahas Vaksin Covid-19

Kompas.com - 28/05/2021, 09:20 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel) pada tanggal 24-25 Mei 2021.

Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Luhut mendatangi sejumlah lokasi untuk membahas rencana investasi beberapa perusahaan ke Indonesia. Tak hanya itu, Luhut juga turut mengusahakan pengadaan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air.

Luhut didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo selama berada di Korsel.

Baca juga: Luhut Akui Pertumbuhan Ekonomi Belum Sesuai Harapan

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara di berbagai bidang, utamanya peningkatan investasi industri farmasi dan juga green energy.

Kunjungan Luhut diawali pada hari Selasa, 24 Mei 2021, dengan melakukan serangkaian pertemuan dengan berbagai perusahaan asal Korea Selatan.

Pada kesempatan ini, Luhut bersua sejumlah petinggi perusahaan Korsel seperti CEO LG Energy Solution Jong Hyun Kim, Chairman of Korea Federation of Banks Kim Gwang-soo,Vice Chairman/CEO SK E&S Co. Ltd Jeong Joon Yu serta perusahaan farmasi Sungwun Pharmacopia.

Dalam pertemuan dengan CEO LG Energy Solution Jong Hyun Kim, Luhut membahas investasi di bidang baterai kendaraan listrik. Konsorsium LG sendiri telah menandatangani perjanjian awal yang dilakukan secara virtual pada tanggal 29 April 2021.

Selanjutnya, Luhut beserta rombongan bertemu dengan Chairman of Korea Federation of Banks Kim Gwang-soo untuk membahas investasi ke Sovereign Wealth Fund (SWF), yang merupakan komitmen pemerintah dalam menarik investasi guna membantu pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Terungkap, Alasan Luhut Minta PNS Pusat Kerja dari Bali

Kemudian Luhut bersama delegasi Indonesia melanjutkan pertemuan dengan Sungwun Pharmacopia. Pertemuan ini untuk mengajak perusahaan farmasi tersebut meningkatkan investasi dalam pengembangan bahan baku obat (BBO) atau Active Pharmaceutical Ingredient (API) di Indonesia melalui kerja sama dengan Kimia Farma.

Selain itu, Luhut juga melakukan kunjungan ke Hyundai Motorstudio yang dilanjutkan pertemuan dengan President & CEO of Hyundai Youngjoon Yoon. Hyundai sendiri merupakan salah satu perusahaan yang memiliki peran penting dalam transisi energi dengan penggunaan energi hidrogen.

Sementara itu, pada tanggal 25 Mei 2021, Luhut melakukan pertemuan bersama Vice Chairman & CEO of Celltrion Healthcare Hyoung Ki Kim. Keduanya membahas pengembangan vaksin antara Genexine dan PT Kalbe Farma.

Selanjutnya, rombongan melakukan pertemuan dengan Samsung Electronics untuk membahas potensi investasi Samsung di Indonesia. Agenda hari tersebut ditutup dengan pertemuan bersama pihak The National Pension Service of Korea Kim Yong Jin.

“Selama dua hari kami bertemu dengan beberapa perusahaan Korea Selatan seperti Hyundai, LG Energy Solution, SK, dan lainnya yang juga berkomitmen terhadap eco-friendly dan penurunan emisi karbon,” kata Luhut melalui keterangan resminya, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Sri Mulyani Minta APBN Dihemat, tetapi Luhut Minta PNS Kerja dari Hotel di Bali

“Saya senang sekali bahwa perusahaan Korsel juga akan berinvestasi untuk bidang yang ramah lingkungan untuk membantu mencapai target penurunan emisi karbon,” sambung Luhut.

Kunjungan kerja Luhut ke Korea Selatan kali ini membawa misi meningkatkan komitmen Indonesia untuk mencapai target penurunan emisi karbon.

Oleh karena itu, selain bertemu dengan perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan, rombongan juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan Han Jeoung-ae untuk membahas kerja sama untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan nilai ekonomi karbon (carbon pricing).

Luhut menegaskan, pihaknya juga fokus untuk memastikan poin mengenai transfer teknologi dalam setiap investasi yang akan masuk ke Indonesia.

Baca juga: Luhut: Saya Titip Semua Kementerian/Lembaga untuk Membeli Produk Dalam Negeri

Ini menjadi satu dari lima kriteria yang harus dipenuhi investor asing jika ingin berinvestasi di Indonesia. Kriteria lainnya adalah membawa teknologi yang ramah lingkungan, menggunakan tenaga kerja lokal Indonesia, menciptakan nilai tambah, dan kerja sama business to business (B2B).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com