Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HUMANIORA KOMPASIANA] Kehilangan Gairah Setelah Mendapatkannya | Tip Tawar Menawar di Pasar Tradisional | Konservator Merawat Koleksi Museum dari Belakang Layar

Kompas.com - 08/06/2021, 21:04 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pernahkah kamu kehilangan gairah setelah apa yang kamu cita-citakan selama ini sudah terwujud?

Hal tersebut sering dirasakan dan dipertanyakan banyak orang. Padahal, proses mencapai tujuan itu tadi dilakukan dengan luar biasa susah payah.

Alih-alih bersemangat untuk mencapai yang lebih besar lagi, gairah untuk mencapai itu justru mendadak hilang.

Ada satu istilah untuk menggambarkan kondisi demikian, overjustification effect namanya. Sebuah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak lagi bersemangat atau bergairah setelah mendapatkan sebuah penghargaan.

Selain mengenai overjustification effect, ada juga pembahasan tip tawar menawar di pasar tradisional serta tugas konsevator yang merawat koleksi museum.

Berikut konten-konten menarik dan populer pada kanal Humaniora di Kompasiana:

1. Mengapa Kita Kehilangan Gairah terhadap Sesuatu Setelah Kita Mendapatkan Penghargaan?

Overjustification effect adalah satu fenomena kognitif yang sulit dihindarkan. Ini juga menyebabkan kita kehilangan passion dari hal yang selama ini justru kita kejar dan kita anggap sebagai tujuan.

Kompasianer Andesna Nanda berpendapat, overjustification effect ini adalah satu fenomena kognitif yang sulit dihindarkan sekaligus salah satu alasan di balik mengapa kita sering sekali mengeluh pekerjaan, padahal kita merasa passion terhadap pekerjaan tersebut.

Kehilangan passion tersebut bisa disebabkan karena kita sudah menerima penghargaan, dalam bentuk apapun, kemudian otak kita mengirimkan sinyal bias penghargaan tersebut adalah sebagai titik akhir.

"Padahal, seharusnya penghargaan tersebut menjadi titik pacu kita berikutnya. Overjustification effect juga adalah landasan utama peribahasa terkenal "uang tidak bisa membeli kebahagiaan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Tip Tawar Menawar di Pasar Tradisional, Tidak Hanya Ibu-ibu yang Bisa

Jangan salah sangka, kalau tawar menawar adalah kegiatan yang hanya membuang-buang waktu. Kegiatan tawar menawar menjadi asyik kalau kita memahami triknya.

Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang memiliki tip tawar menara di pasar tradisional. Pertama adalah pilih satu toko yang barangnya paling lengkap.

Setelah menemukan barang yang dicari, menurutnya, tidak perlu diteliti dulu agar terkesan tidak terlalu membutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com