Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Terlihat, Jack Ma Habiskan Waktu untuk Filantropi dan Melukis

Kompas.com - 16/06/2021, 13:43 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


BEIJING, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, pendiri Alibaba, Jack Ma, tak terdengar gaung suaranya.

Executive Vice Chairman Alibaba Joe Tsai pun mengatakan, Jack Ma memang secara sengaja sedang menghindar dari sorotan. Saat ini, salah satu orang terkaya di China tersebut sedang sibuk menjalankan hobinya seperti melukis, serta melakukan kegiatan filantropi.

"Ia sedang beristirahat saat ini, saya berbicara dengannya setiap hari," ujar Joe Tsai, seperti dilansir CNBC, Selasa (16/6/2021).

Baca juga: Jack Ma Muncul Kembali di Depan Publik, Lakukan Kunjungan ke Markas Alibaba

"Sebenarnya kondisinya sangat baik. Ia sedang senang melukis karena hobi, dan sebenarnya itu sangat baik," ujar dia.

Akhir tahun lalu, Jack Ma tengah dihadapkan pada kondisi yang sulit oleh Pemerintah China. Hal itu membuatnya sekaligus menghilang dari hadapan publik selama beberapa waktu lalu.

Hal itu bermula ketika pada Oktober lalu, Jack Ma membuat komentar negatif mengenai regulator keuangan China beberapa saat sebelum penawaran saham perdana (IPO) Ant Group di bursa saham China dan Hong Kong.

IPO Ant Group pun digadang-gadang sebagai salah satu pencatatan saham terbesar di dunia.
Namun, regulator kemudian memutuskan untuk membatalkan wacana IPO tersebut hanya dua hari sebelum rencana awal.

Baca juga: Alibaba Didenda Pemerintah China, Kekayaan Jack Ma Malah Melonjak Rp 33,35 Triliun

Setelah IPO tersebut dibatalkan, Jack Ma kemudian tak muncul di hadapan publik.
Hal itu pun membuat publik berasumsi pendiri Alibaba tersebut menghilang.

Saat itu, sumber CNBC menyebut Jack Ma sedang mengindar dari sorotan pemberitaan.
Namun, beberapa waktu kemudian Jack Ma kembali muncul dalam sbeuah video yayasan donasinya pada Januari lalu.

Pada Desember 2020, regulator China juga baru saja melakukan investigasi terhadap praktik bisnis Alibaba. Pada April lalu, regulator pun menjatuhkan hukuman dinda sebesar 2,8 miliar dollar AS lantaran Alibaba terbukti menyalahgunakan dominasi pasar yang mereka miliki.

Joe Tsai pun mengatakan, saat ini perusahaan tengah berada di tahap restrukturasi serta penyesuaian terhadap regulasi antimonopoli di Negeri Bambu.

"Saya pikir Anda perlu memisahkan apa yang terjadi pada Jack Ma dan apa yang terjadi pada bisnis perusahaan. Bisnis kami saat ini sedang dalam proses restrukturisasi di sisi finansial serta penyesuaian terhadap aturan antimonopoli. Kami harus membayar denda yang besar. Namun, kami sudah meninggalkan itu di masa lalu dan saat ini sedang menghadapi masa depan," ujar dia.

Baca juga: Anak Buah Jack Ma Mundur dari CEO Ant Group

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com