Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Kawasan Asia Tumbuh 7,7 Persen Tahun 2021

Kompas.com - 17/06/2021, 12:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) memproyeksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara kawasan Asia menguat jadi 7,7 persen pada tahun 2021.

Pertumbuhan didukung oleh pemulihan yang kuat di China.

Secara keseluruhan, ekonomi dunia diprediksi tumbuh 5,6 persen pada tahun 2021, sebuah laju pascaresesi tercepat dalam 80 tahun terakhir.

Baca juga: Bank Dunia Revisi Ke Atas Pertumbuhan Ekonomi RI Menjadi 5 Persen di Tahun 2022

Namun demikian, pemulihan ekonomi di berbagai negara tidak merata di tengah akses vaksin Covid-19 yang berbeda-beda tiap negara.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi tajam terjadi di beberapa ekonomi utama seperti AS, karena adanya dukungan fiskal yang besar.

"Pertumbuhan ekonomi secara regional telah bangkit kembali dari tahun 2020, tapi kecepatannya berbeda antar negara," kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen dalam konferensi virtual Global Economic Prospects, Kamis (17/6/2021).

Lantas, bagaimana proyeksi bank dunia untuk masing-masing negara?

Proyeksi bank dunia ini didasarkan dari faktor domestik dan faktor pendukung lainnya di negara tersebut.

Baca juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen di 2022, Pemerintah Diminta Dorong Konsumsi

Di China, Bank Dunia menilai negeri Tirai Bambu itu meningkat jadi 8,5 persen tahun ini.

Pertumbuhan didukung oleh ekspor yang kuat dan permintaan bantuan di tengah pengendalian wabah.

Kemudian pada tahun 2022, ekonomi China diproyeksi moderat menjadi 5,4 persen.

Hal ini mencerminkan berkurangnya dukungan fiskal dan moneter yang lebih ketat.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di kawasan tak termasuk China akan lebih cepat pada angka 5 persen di tahun 2022.

Baca juga: Vaksinasi Jadi Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,2 Persen

Namun demikian, output di beberapa negara kawasan akan tetap di bawah tingkat pra-pandemi karena beban Covid-19 tetap tinggi hingga tahun 2022.

Pemulihannya akan bergantung pada kemampuan ekonomi regional berkomitmen memenuhi ketersediaan vaksin.

Indonesia diproyeksi tumbuh 4,4 persen tahun ini.

Sementara Thailand tumbuh 2,2 persen pada tahun 2021 dan 5,1 persen pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi Thailand dibanding oleh pulihnya sektor pariwisata pada tahun mendatang.

Adapun Filipina diproyeksikan sebesar 4,7 persen pada tahun 2021 dan 5,9 persen pada tahun 2022, sedangkan Malaysia diperkirakan akan pulih menjadi 6 persen pada tahun 2021.

Baca juga: India Catat Pertumbuhan Ekonomi 1,6 Persen pada Kuartal I 2021

Vietnam diproyeksikan akan meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 6,6 persen tahun ini dan tahun depan.

"Tapi pemulihan akan sangat lemah di pulau yang bergantung pada pariwisata, karena pariwisata diperkirakan akan tetap di bawah tingkat pra-pandemi hingga setidaknya tahun 2023," tutur Satu Kahkonen.

Di antara tiga ekonomi terbesar Asia, yakni China, Indonesia, dan Thailand, hanya China yang outputnya sudah melampaui kapasitas pra-pandemi.

Di China, infeksi Covid-19 tetap rendah dan pemulihan ekonomi meluas dari investasi publik ke konsumsi.

Otoritas setempat kini tengah berfokus mengatasi risiko stabilitas keuangan.

Baca juga: Kemendag Akui Tak Mudah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2021

Adapun Indonesia, mengalami kontraksi ekonomi yang relatif dangkal dibanding negara lainnya dan telah mengalami pemulihan yang bertahap.

Namun, di antara negara ASEAN, hanya Vietnam yang memiliki output melampaui pra-pandemi.

Sementara Filipina yang telah menerapkan lockdown akibat wabah Covid-19, outputnya tetap pada angka 8 persen di bawah tingkat pra pandemi.

"Tingkat infeksi Covid-19 di beberapa negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina tetap tinggi. Baru-baru ini ada peningkatan (pula) di Kamboja dan Thailand," kata Satu Kahkonen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com