Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animo Masyarakat terhadap Aset Kripto Naik 50 Persen hingga Akhir Mei 2021

Kompas.com - 18/06/2021, 05:39 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, saat ini animo masyarakat terhadap aset kripto cukup pesat.

Hal ini terlihat dari catatan Kemendag, yakni hingga akhir Mei 2021 jumlah pelaku aset kripto tumbuh lebih dari 50 persen dari sekitar 4 juta orang pada 2020 menjadi 6,5 juta orang.

"Kita juga sudah melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi kripto ini sangat tinggi. Jumlah pemain pada 2020 itu adalah 4 juta orang. Dalam bilangan bulan sampai Mei 2021, pemain di aset kripto sudah tumbuh lebih dari 50 persen menjadi 6,5 juta orang," ujar Lutfi dalam webinar "Kompas Talks: Mengelola Demam Aset Kripto" yang diselenggarakan Harian Kompas secara virtual, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Aset Kripto Berpeluang Tumbuh Subur di Indonesia

Tak hanya itu, kenaikan juga terlihat dari nilai transaksi aset kripto yang mana pada 5 bulan pertama tahun 2021, nilai transaksi telah mencapai Rp 370 triliun.

Jumlah tersebut melesat tinggi dibandingkan dengan nilai transaksi pada 2020 lalu, di kisaran Rp 65 triliun. "Jadi ini adalah suatu dinamika yang mau tidak mau, Kementerian Perdagangan harus melihat bagian ini sebagai suatu opportunity," ucap Lutfi.

Luthfi menambahkan, menurut perhitungan Kementerian Perdagangan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020 mencapai sekitar Rp 15.400 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp 24.000 triliun dalam 1 dekade mendatang

Bahkan, perdagangan ekonomi digital juga akan mengalami hal serupa yang akan tumbuh dari Rp 632 triliun pada 2020.

"Ini juga akan tumbuh sekitar 8 kali lipat menjadi Rp 4.531 triliun atau 18 persen daripada GDP Indonesia pada tahun 2030," ungkap dia.

Baca juga: Daftar 13 Pedagang dan 229 Aset Kripto Terdaftar di Bappebti

Oleh sebab itu, ke depannya Kementerian Perdagangan dan instansi-instansi terkait akan terus merancang peraturan-peraturan yang sesuai dengan perkembangan pasar aset kripto.

Peraturan tersebut akan dirancang seiring dengan dinamika pasar kripto di Indonesia.

“Kami akan terapkan sandbox regulation, sehingga para pemangku kepentingan terkait dapat memberikan saran-saran untuk pengembangan peraturan di pasar aset kripto,” jelas Lutfi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com