Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Anjlok 1 Persen, Imbas Wacana Tapering Off hingga Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 21/06/2021, 13:47 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan keempat Juni 2021, kembali anjlok sebesar 1 persen menuju level 5.000-an.

Anjloknya IHSG tersebut menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo disebabkan dua faktor.

Faktor pertama, adanya wacana pengurangan nilai pembelian aset (tapering off) seperti obligasi atau quantitative easing karena wacana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve/The Fed akan menaikkan suku bunganya di kuartal pertama tahun 2022 mendatang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, IHSG dan Rupiah Berada di Zona Merah

"Taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed mau naikin suku bunga di kuartal pertama 2022," kata Laksono kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Senin (21/6/2021).

Sentimen kedua yang mempengaruhi pergerakan indeks acuan saham adalah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang dianggap masih terus membayangi.

Hingga 20 Juni 2021, pemerintah melaporkan penambahan 13.737 kasus Covid-19.

Penambahan kasus itu tersebar di 33 provinsi. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 1.989.909 kasus.

"Alasan kedua, yang bukan alasan utama adalah kekhawatiran terkait Covid-19," ujar Laksono.

Baca juga: IHSG dalam Sepekan Merosot 1,41 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 7.108,5 Triliun

Selain itu, hingga Sesi I perdagangan Senin ini, para investor asing banyak melakukan aksi beli (net foreign buy) di seluruh pasar dengan perolehan Rp 737,52 miliar.

Dibandingkan pergerakan pekan lalu, Jumat (18/6/2021), investor asing cenderung melepas saham (net foreign sell) yang mencapai Rp 193,77 miliar.

"Jumat kemarin waktu index turun dalam, asing yang jualan. Kalau sekarang asing net buy, mungkin mereka buy on weakness dan lokalnya ngejar ketinggalan Jumat lalu," jelas dia.

Mengutip dari RTI, hingga Sesi I perdagangan, IHSG mencoba menembus level resistence.

Siang ini, IHSG masih berada di zona merah atau turun 43,3 poin atau 0,72 persen ke level 5.963,80.

Baca juga: Beli SBR010 di Investree, Ada Cashback hingga Rp 1,5 Juta

Nilai transaksi yang diperoleh sebesar Rp 7,42 triliun dari 10,9 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com