Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Agar Tak Rugi Saat Gagal Panen, Mentan Ajak Petani Tulungagung Ikuti AUTP

Kompas.com - 24/06/2021, 17:20 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghimbau petani di Kecamatan Kedungwaru, Karangrejo, dan Kauman, Kota Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL usai lahan seluas 300 hektar (ha) di ketiga kecamatan di Tulungagung itu mengalami gagal panen akibat lahan terendam air.

“Dengan AUTP, petani mendapat perlindungan, mendapat proteksi agar tak mengalami kerugian ketika terjadi gagal panen akibat dampak perubahan iklim dan gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)," jelas Mentan SYL, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis (24/6/2021).

Adapun Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil memaparkan, jika petani mengikuti program AUTP, maka saat terjadi gagal panen akan mendapatkan pertanggungan Rp 6 juta per hektar per musim.

Baca juga: Kementan Targetkan Realisasi Serapan Anggaran Capai 40 Persen hingga Akhir Juni

“Jadi, AUTP ini merupakan jaring pengaman bagi petani," kata Ali.

Menurutnya, program AUTP merupakan bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian.

Program proteksi bagi petani tersebut menjadi penting, mengingat pertanian adalah sektor yang rentan terhadap berbagai situasi tak terduga.

“Dalam kondisi dan situasi apa pun, pertanian tak boleh terganggu. Petani harus tetap dapat berproduksi dan meningkatkan produktivitasnya,” ujar Ali.

Baca juga: Bangun Food Estate Hortikultura di Jawa, Kementan Survei 2 Daerah Ini

Ia kembali menegaskan, jika suatu ketika terjadi kendala yang tak terduga, seperti lahan tergenang air yang terjadi di Tulungagung, asuransi akan memberikan pertanggungan bagi petani.

“Pertanggungan inilah yang bisa dimanfaatkan petani agar bisa terus berproduksi," kata Dirjen PSP Kementan.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati melanjutkan, petani tidak perlu khawatir karena program AUTP sama sekali tak memberatkan.

“Premi yang dibayarkan cukup murah, hanya cukup Rp 36.000 per ha per musim. Sisanya sebesar Rp 144.000 sudah disubsidi pemerintah melalui ABPN,” jelasnya.

Baca juga: Dirjen PSP Kementan Ungkap 3 Strategi untuk Percepat Serapan Anggaran

Indah mengatakan, AUTP tidak hanya ringan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi petani untuk keberlanjutan produksi.

Sebagai informasi, petani yang ingin mengikuti program AUTP wajib bergabung dengan kelompok tani (poktan) kemudian mengikutsertakan lahan dalam asuransi setidaknya 30 hari sebelum masa tanam dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com