Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pilihan Investasi yang Cocok untuk Beli Rumah Impian

Kompas.com - 26/06/2021, 08:23 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Investasi saham memang menggiurkan. Namun yang perlu diingat, investasi pada instrumen ini juga memiliki risiko tinggi. Kalau harga saham sedang anjlok, kamu bisa rugi besar.

2. Investasi reksa dana

Selain saham, investasi yang cocok untuk mewujudkan keinginan beli rumah adalah reksadana. Sudah tahu kan kalau reksadana banyak jenisnya.

Baca juga: Jadwal CPNS 2021 Resmi Diumumkan 29 Juni, Daftar di sscasn.bkn.go.id

Ada reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan lainnya. Masing-masing reksa dana punya tingkat risiko dan jangka waktu yang berbeda. Tingkat risiko ini sebanding dengan imbal hasilnya.

Kalau ingin beli rumah, kamu bisa menjatuhkan pilihan pada reksa dana saham. Investasi jangka panjang lebih dari 5 tahun dengan return berkisar 16 persen sampai 20 persen per tahun.

Untuk investasi reksa dana saham, kamu harus berani mengambil risiko. Sebab, tingkat risikonya tinggi. Jadi, sangat pas untuk investor yang tipenya agresif.

Sebetulnya kamu tak perlu risau. Ada manajer investasi yang akan mengelola danamu di portofolio reksadana.

Tetapi tetap saja jika kamu tipe investor yang maunya cari aman, tanam modal pada reksadana jenis lain, seperti reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Hanya saja, jangan terlalu berharap imbal hasil besar.

Baca Juga: Investasi Aman SBR 010 Modal Mulai Rp 1 Juta, Begini Cara Belinya

3. Investasi emas

Mau situasi genting atau stabil, investasi emas tetap jadi pilihan banyak orang, terutama emak-emak. Apapun tujuan keuanganmu, dengan investasi emas bisa terwujud.

Apalagi kalau nanti terjadi tapering off atau pengetatan kebijakan The Fed di tahun depan. Biasanya ketika itu, dollar AS menguat dari nilai tukar rupiah, maka harga emas bakal lebih mahal.

Emas dikenal sebagai investasi safe haven lantaran nilainya relatif stabil. Keuntungan atau return-nya pun berkisar 10 persen hingga 12 persen per tahun jika diinvestasikan dalam jangka panjang.

Pilih investasi emas batangan atau logam mulia bersertifikat. Sebab kalau dijual lagi, harganya tidak turun drastis seperti emas perhiasan.

Itu karena ketika kamu membeli emas perhiasan akan dikenakan biaya pembuatan yang cukup mahal dari nilai emas. Tetapi begitu dijual lagi, harganya tidak akan menghitung ongkos tersebut, sehingga kamu akan rugi.

Jangan Maju Mundur Lagi

Investasi jika ingin hasilnya maksimal perlu dilakukan dalam jangka panjang. Maka dari itu, jangan maju mundur lagi.

Realisasikan dari sekarang, agar lebih cepat kamu menyisihkan uang untuk investasi dan menikmati keuntungannya. Dengan demikian, target dan tujuan kamu membeli rumah dapat tercapai. Bukan hanya wacana tanpa tindakan nyata.

Baca juga: Erick Thohir: Tak Sampai 50 Persen BUMN yang Siap Kompetisi dengan Swasta dan Asing

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com