Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Transaksi COD, Masih Relevankah di Masa Perdagangan Digital?

Kompas.com - 08/07/2021, 07:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kasus lain yang lebih rumit lagi ketika konsumen yang telah melakukan transaksi e-commerce dengan pembayaran COD mengancam dengan pedang samurai kepada kurir pengiriman e-commerce.

Peristiwa ini terjadi di wilayah Tangerang dan Cianjur yang pada akhirnya mereka semua harus berurusan dengan pihak berwajib.

Tentunya yang menjadi pertanyaan adalah mengapa saat ini proses transaksi e-commerce dengan pembayaran COD justru mengalami menuai berita negatif di masyarakat dan juga menjadi ancaman baru atas kerja keras para kurir pengiriman e-commerce?

Faktor yang mendasar dalam kasus-kasus terkait transaksi e-commerce dengan pembayaran COD, yaitu minimnya edukasi secara mendalam mengenai proses transaksi e-commerce kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Baca juga: Apa Itu COD dalam Jual Beli Online? Simak Risiko dan Keuntungannya

Perlunya edukasi secara mendalam kepada calon konsumen disebabkan oleh beberapa fakta yang ada di masyarakat saat ini, yaitu:

  1. Rendahnya pemahaman dan keinginan untuk membaca ketentuan tertulis dari masyarakatk khusus kalangan menengah ke bawah dalam melakukan transaksi e-commerce.
  2. Masyarakat kalangan menengah ke bawah lebih menyukai bentuk pembayaran tunai dibandingkan dengan pembayaran non tunai.
  3. Persepsi keberadaan proses transaksi COD saat masih dianggap sama dengan proses COD pada masa lalu, yaitu pembeli dapat memeriksa kualitas dan kebenaran produk yang dipesan tanpa harus membayar terlebih dahulu kepada penjual/kurir penjual.
  4. Sebagian besar masyarakat menengah ke bawah tidak mengedepankan budaya "antre dan sabar" sesuai prosedur dalam menghadapi berbagai hal, termasuk proses komplain terhadap pembelian barang.
  5. Kurir pengiriman e-commerce dianggap menjadi satu kesatuan dari para penjual online yang ada pada marketplace, oleh para konsumen kalangan menengah ke bawah. Sehingga, ketidaksesuaian produk yang dikirimkan dapat di komplain langsung melalui kurir.
  6. Dampak pesan iklan TV e-commerce pada beberapa marketplace yang mengklaim transaksi e-commerce dengan pembayaran COD adalah sebuah solusi mudah dan juga menjadi gaya hidup masa kini.

Relevankah transaksi COD di masa mendatang?

Munculnya berbagai permasalahan negatif dari metode pembayaran COD dalam transaksi e-commerce saat ini yang semakin kompleks semakin mendorong kepada sebuah pertanyaan.

Apakah transaksi COD masih relevan di masa mendatang, dengan semakin kompleksnya permasalahan yang timbul di kalangan masyarakat?

Kesimpulan yang perlu disikapi dalam permasalahan transaksi COD yang terjadi belakangan ini di masyarakat kalangan menengah bawah adalah:

  1. Keputusan untuk mempertahankan atau menghentikan metode transaksi pembayaran COD pada e-commerce marketplace merupakan sebuah kasus yang wajib dikaji lebih lanjut oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
  2. Marketplace bersama stakeholder perlu untuk lebih giat dan konsisten menyampaikan edukasi seputar proses perdagangan online (e-commerce), termasuk metode transaksi pembayaran COD kepada seluruh lapisan masyarakat.
  3. Saran untuk perusahaan ekspedisi agar lebih meningkatkan aturan proses kerja yang melindungi keselamatan para staff kurirnya dalam bertugas mengirim paket pesanan konsumen.
  4. Semoga di masa selanjutnnya proses berbagai permasalahan dalam transaksi e-commerce marketplace akan jauh lebiih baik dan memberikan manfaat positif bagi semua pihak.

Edy Chandra, SSn, MIKom
Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com