Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat RI Turun Jadi Negara Penghasilan Menengah Bawah, Ini yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/07/2021, 07:50 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) menyatakan bahwa Indonesia kembali masuk ke negara penghasilan menengah ke bawah, alias lower-middle income country.

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan kelas ini tentu akan memberi pengaruh pada bunga utang, khususnya utang luar negeri non SBN alias utang bilateral maupun multilateral.

“Misalnya, pinjaman ke Bank Dunia, akan ada penyesuaian (adjustment) di situ karena kita turun kelas menjadi lower-middle income,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Akibat Pandemi, RI Turun Peringkat Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Bawah Per Juli 2021

Namun, Josua kemudian mengingatkan, peristiwa penurunan peringkat pendapatan per kapita ini sebenarnya dialami oleh banyak negara yang terdampak pandemi Covid-19.

Sebenarnya, yang paling lebih harus diperhatikan adalah peringkat utang (sovereign credit) Indonesia. Jangan sampai, lembaga pemeringkat menurunkannya.

Untuk menjaga hal tersebut, Indonesia harus pulih dari Covid-19. Sekarang fokus Indonesia adalah bagaimana bisa pulih dari pandemi ini dan pertumbuhan ekonomi bisa kembali on track. Ini bisa meningatkan pendapatan per kapita juga meningkatkan kepercayaan investor ke depan.

“Jadi, yang penting ke depan investor melihatnya seperti apa, kalau pemerintah berhasil menanggulangi pandemi dan berhasil dorong ekonomi, maka bisa percepat juga kembali ke upper-middle class,” ujar Josua.

Ke depan, Josua optimistis Indonesia bisa naik kelas. Untuk kembali ke upper-middle class, dibutuhkan setidaknya minimal tahun 2023. Namun, Indonesia juga perlu waspada akan tantangan terkait perekonomian ke depan.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Bakal Sulit Kembali ke Sebelum Pandemi?

Seperti contohnya, dari pengetatan moneter bank-bank sentral di dunia. Kemudian arah reformasi struktural fiskal. Kemudian juga implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang bisa menarik investasi masuk.

Pada tahun 2045 atau saat 100 tahun Indonesia merdeka, Josua optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju. Namun, dengan catatan pergerakan ekonomi harus sesuai jalur.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Turun kelas ke lower-middle income, ini yang perlu diwaspadai Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com