Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Brodjonegoro Diangkat Jadi Presiden Komisaris Oligo Infrastruktur

Kompas.com - 23/07/2021, 21:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Pada masa akhir jabatannya, Bambang bahkan masih mendorong upaya ketersediaan energi sekaligus mengusahakan peningkatan peran energi baru terbarukan (EBT). Caranya lewat inovasi dan kesiapan teknologi agar mampu mencapai target kontribusi EBT pada 2025 mendatang.

Tak hanya itu, Mantan Menteri Keuangan periode 2014-2016 ini, turut memperhatikan isu lingkungan hidup khususnya terkait sampah. Menurutnya, permasalahan sampah adalah bahaya laten yang menghantui masa depan tata kelola lingkungan Indonesia, terutama pada tatanan sosial kemasyarakatan serta derajat kualitas kesehatan.

Maka untuk mengatasi permasalahan itu, Bambang bilang, Indonesia perlu mengadopsi model sirkuler ekonomi, yaitu kegiatan pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pabrikan yang bertanggung jawab juga mendukung pertumbuhan industri dan terbukanya lapangan kerja.

"Saya memiliki pengharapan bahwa kota-kota besar di Indonesia bisa meninggalkan pengolahan sampah cara-cara tradisional. Indonesia, dan khususnya para kepala daerah harus mulai mengadaptasi berbagai pilihan teknologi, salah satunya Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), yang merupakan bagian dari implementasi sirkuler ekonomi," jelasnya.

Baca juga: Sandiaga Uno: Masyarakat Jangan Pilih-pilih Vaksin

"Sehingga dengan satu aktivitas seperti ini, baik pemerintah maupun masyarakat bisa mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk kebersihan lingkungan, pemanfaatan material sisa untuk penyediaan energi, dan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil," lanjut Bambang.

PSEL adalah sistem pengolahan sampah yang bertujuan untuk memusnahkan sampah secara signifikan dan ramah lingkungan, juga menghasilkan listrik, yang bertujuan untuk membantu kepala daerah dalam menuntaskan permasalahan kedaruratan sampah.

PSEL sendiri merupakan salah proyek strategis nasional yang tertuang dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Menurut Bambang, pengolahan sampah dengan teknologi merupakan hal penting karena dasar pemikirannya sudah jelas, yakni kerangka Paris Agreement dan pedoman ekonomi hijau dunia, di mana saat ini negara-negara di dunia berlomba mewujudkan tata kelola berbasis ekonomi sirkuler.

Dia menambahkan, tren ekonomi selama ini bersifat linier, di mana limbahnya tidak di kelola dan hasilnya menjadi beban baik hari ini maupun masa depan generasi penerus bangsa.

"Maka dengan ekonomi sirkuler, limbah yang muncul dari kegiatan manusia dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dampak lingkungannya menjadi minimal tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi," jelas Bambang.

Baca juga: Logonya Muncul di Poster Demo Jokowi End Game, Ini Penjelasan ShopeeFood

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com