Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga mengatakan memang harga emas saat ini naik karena The Fed masih mempertahankan kebijakan akomodatif dalam waktu dekat ini.
Namun, melihat data inflasi AS belakangan yang sudah melebihi target inflasi di 2 persen, tidak menutup kemungkinan pelaku pasar akan berpikir bahwa pengetatan moneter dan tapering off akan menjadi bom waktu yang bisa mengoreksi harga emas kembali.
"Jadi prospek terjadi tapering atau sinyal tapering yang kelak The Fed sampaikan mungkin saja di kuartal IV-2021 bisa saja kembali menahan kenaikan harga emas," kata Alwi.
Alwi memproyeksikan hingga akhir tahun ini harga emas cenderung sideways. "Harga emas sentuh 1.900 dollar AS sudah cukup tinggi jika melemah bisa ke 1.750 dollar AS," kata Alwi.
Baca juga: Sering Digigit, Apakah Medali Emas Olimpiade Berbahan Emas Murni?
Begitu pun prospek harga emas batangan Logam Mulia Antam juga berpotensi bergerak sideways di Rp 930.000 pada akhir tahun ini.
Faisyal merekomendasikan buy on dips dan menyarankan investor tetap memperhatikan perkembangan politik dan ekonomi AS. (Danielisa Putriadita)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id degan judul Ekonomi AS kembali diragukan, harga emas diramal bisa tembus US$ 2.000 per ons troi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.