BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BP

Melirik Potensi Bisnis SPBU di Masa Pandemi, Bisa untuk Investasi Jangka Panjang?

Kompas.com - 04/08/2021, 09:05 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia dinilai memiliki beragam peluang bisnis dan usaha untuk dikembangkan. Hal tersebut dibuktikan dari proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2021.

Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, PDB Indonesia tahun ini akan meningkat 4,4 persen setelah terkontraksi 2,1 persen pada 2020.

Pertumbuhan PDB pun akan berlanjut pada dua tahun berikutnya, yakni mencapai 5 persen pada 2022 dan 5,1 persen tahun 2023.

Namun, dari sisi rasio kewirausahaan, ternyata Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, rasio kewirausahaan di Tanah Air pada 2020 masih berada di kisaran 3,47 persen. Angka tersebut masih kalah dibandingkan Thailand dengan rasio 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.

Baca juga: Menengok Peluang Bisnis di Balik Peningkatan Kendaraan Bermotor

Pemerintah pun mendorong warga Indonesia untuk menciptakan dan menangkap peluang bisnis yang ada. Salah satunya, peluang bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Peluang bisnis SPBU dinilai masih memiliki potensi apik. Salah satu faktornya adalah peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi secara kontinu di Indonesia. Diberitakan Kompas.com, Kamis (6/5/2021), kenaikan tersebut mencapai lima persen tiap tahun sejak 2017.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor bertambah sebanyak 7.108.236 unit pada 2019 atau 5,3 persen menjadi 133.617.012 unit dari 2018.

Adapun jumlah kendaraan pada 2018 dengan total 126.508.776 unit mengalami kenaikan hingga 5,9 persen dari 2017 yang berjumlah 118.922.708 unit.

Secara tidak langsung, peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut memicu kenaikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).

Proyeksi bisnis

Dari segi potensi, bisnis SPBU diproyeksi dapat menghasilkan profit jangka panjang. Selama beberapa dekade terakhir, penjualan bahan bakar menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan pada industri minyak dan gas.

Perusahaan konsultasi manajemen McKinsey and Company mencatat bahwa nilai aset industri bahan bakar minyak masih memiliki potensi untuk terus melonjak dan menawarkan pengembalian profit yang menarik di masa depan.

Sebab, bisnis SPBU tak sekadar menjual bahan bakar semata. Pebisnis juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari sumber lain, seperti layanan bengkel, minimarket, pencucian kendaraan, dan gerai anjungan tunai mandiri (ATM).

Energi berkualitas

Apa pun jenis bisnisnya, pelaku usaha dituntut untuk jeli menangkap peluang dari segala risiko yang ada dalam lini bisnisnya. Begitu juga pada bisnis SPBU.

Dalam hal ini, pelaku usaha juga perlu tahu dampak lain yang disebabkan dari pengoperasian bahan bakar. Salah satunya dampak terhadap udara. Terlebih, kesadaran konsumen terkait hal tersebut sudah mulai meningkat.

Oleh karena itu, penting bagi pebisnis SPBU untuk memilih mitra profesional yang menggunakan energi berkualitas dalam kandungan bahan bakar minyak. Salah satu perusahaan yang menawarkan hal tersebut adalah bp Indonesia.

Baca juga: BP-AKR Buka 2 SPBU Baru di Surabaya dan Tangerang Selatan

Untuk diketahui, bp merupakan salah satu perusahaan energi terpadu terbesar di dunia yang menyediakan bahan bakar untuk transportasi. Perusahaan ini memiliki ambisi untuk mewujudkan target net zero emission pada 2050.

Mereka juga memiliki strategi untuk melakukan dekarbonisasi dan diversifikasi ke berbagai bentuk energi, seperti energi terbarukan, biofuel, dan hidrogen.

Sebagai salah satu langkahnya, bp telah memiliki teknologi ACTIVE pada BBM yang diproduksi. Teknologi ACTIVE dapat membantu melindungi mesin mobil dan sepeda motor terhadap penumpukan kotoran dan membantu mempertahankan performa kendaraan.

Dengan performa yang apik, kualitas bahan bakar yang dihasilkan akan lebih baik dan mengurangi dampak negatif terhadap polusi udara.

Baca juga: Bareng BP, AKR Corporindo Bakal Buka 20 SPBU Tahun Ini

Sebagai informasi, SPBU bp menyediakan empat jenis produk BBM, yakni BP 90, BP 92, BP 95, dan BP diesel. Keempat jenis produk BBM tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Saat ini, bp juga sedang membuka kesempatan bagi Anda untuk menjalani bisnis SPBU dengan skema dealer owned dealer operated (DODO) di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan peluang bermitra dengan bp, silakan kunjungi laman berikut.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com