Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bantu Investor Proyek Mangkrak, Ini Tujuannya

Kompas.com - 13/08/2021, 16:10 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mewujudkan target investasi sebesar Rp 900 triliun di akhir 2021, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadaia mengatakan pihaknya membantu merealisasikan investasi mangkrak.

Adapun Data Kementerian Investasi menunjukkan realosasi investasi sepanjang semester I-2021 sebesar Rp 442,8 triliun, tumbuh 10 persen year on year (yoy). Artinya, di semester II-2021, pemerintah harus bisa membawa aliran modal investor sebesar Rp 457,2 triliun supaya mencapai target akhir tahun ini.

“Ibaratnya ini seperti strategi permainan bola Juventus. Potret ini berikan harapan baru bagi saya, dan untuk temen-temen di Kementerian Investasi, ke depan harus optimis dengan kerja keras, sudah barang tentu dengan kerja keras menyongsong masa depan lebih baik,” kata Bahlil dalam acara bertajuk Urus Izin Tanpa Ribet yang diselenggarakan oleh Redaksi KONTAN, Kamis (12/8/2021).

Bahlil mengatakan strategi bertahan digunakan untuk menyelesaikan semua urusan dan kendala investasi mangkrak yang belum terselesaikan. Ada dua klasifikasi investasi mangkrak yang bakal dikejar untuk direalisasikan.

Baca juga: Sambut HUT RI ke-76, BTN Tawarkan Promo KPR Bunga Rendah

Pertama, investasi mangkrak dari para investor yang sudah mendapatkan perizinan berusaha, tapi tak kunjung mendirikan proyeknya dengan berbagai alasan kendala. Catatan Bahlil, ada Rp 191 triliun yang bisa direalisasikan tahun ini.

Proyeksi tersebut merupakan bagian dari investasi mangkrak yang telah berlangsung sebelum 2019 lalu dengan total Rp 708 triliun. Perkembangannya, hingga saat ini Kementerian Investasi telah merealisasikan 73 persen investasi mangkrak tersebut atau setara Rp 517 triliun.

Kedua, investasi yang sudah dapat insentif fiskal, tapi belum merealisasikan investasinya. Bahlil menaksir ada dari total para investor terkait seharusnya bisa merealisasikan investasinya mencapai Rp 2.900 triliun.

“Jadi kami selesaikan dulu yang ada ada ini, kami end to end turun dan segala macam, Begitu selesai sambil tengok di luar mana penanaman modal asing (PMA) yang betul serius masuk ke Indonesia. Itu namanya menyerang. Kalau tadi mengurus di dalam bertahan, kami dalam menyusun strategu untuk bagaimana realisasi investasi mencapai target,” ucap Bahlil.

Baca juga: 5 Produk Rekening untuk Menabung di Bank Tanpa Potongan Bulanan

Kendati demikian, Bahlil tidak memungkiri bahwa perusahaan yang masih dalam tahap konstruksi terkendala akibat adanya lonjakan pandemi covid-19 yang menyebabkan pekerjaannya tidak optimal. Untuk menyelesaikan beragam masalah investasi, ia tak segan untuk turun ke lapangan dan mengecek secara langsung.

“Kami turun ke lapangan cek temen-temen investor apa masalah mereka, terkadang kami masuk kunjungi pabrik, kuncinya kerjasama yang baik pengusaha dan pemerintah, sebab pengusaha satu dengan pengusaha lain miliki masalah yang berbeda, sehingga tidak bisa menggeneralisir semua masalah sama,” kata Menteri Investasi.

Di sisi lain, Bahlil mengatakan investasi di kuartal III-2021 memiliki tantangan yang sangat berat. Pasalnya lonjakan kasus covid-19 memaksa pemerintah untuk memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 di Pulau Jawa dan Luar Jawa.

“Saya katakan ke teman- teman betul kuartal III masa yang berat (realisasikan investasi) sebab kita kena PPKM kurang lebih 1,5 bulan,” ucap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Antisipasi Perubahan Iklim, Kementan Berupaya Optimalkan Irigasi Pertanian

Namun, Bahlil menegaskan, sejatinya pengusaha sudah terbiasa dengan kondisi pandemi.

“Tetapi pengusaha otaknya harus ga boleh menyerah pada kondisi, setiap ada kesusahan maka ada secercah harapan yang harus diciptakan. Pengusaha yang hebat pengusaha yang mesti keluar dalam masa kesulitan,” kata dia.

Geliat investasi di saat pandemi virus corona, tercermin dalam realisasi investasi pada kuartal II-2021 yang mencapai Rp 223 triliun atau meningkat 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 191,9 triliun.

Adapun nilai tersebut berasal dari PMA sebesar RP 116,8 triliun, tumbuh 19,6 persen. Sementara, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai mencapai Rp 106,2 triliun, naik 12,7 persen secara tahunan.

“Foreign direct investment (FDI) sudah mulai sehat di saat negara lain, FDI masih turun kita justru PMA mencapai 52,4 persen dan PMDN 47,6 persen,” terang dia. (Yusuf Imam Santoso|Tendi Mahadi)

Baca juga: IKAPPI: Mendag Harus Hati-hati Bicara soal Pasar Tradisional

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bahlil bantu investor proyek-proyek mangkrak demi kejar target Rp 900 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com