Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Pebalap F1 Memilih Tinggal di Monako?

Kompas.com - 30/08/2021, 07:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Monako merupakan negara mungil yang terselip di antara Perancis dan Italia. Di Tanah Air, negara ini cukup dikenal lantaran benderanya yang sama persis dengan Indonesia.

Salah satu hal unik lain dari Monako adalah karena negara ini jadi tempat favorit menetap bagi para atlet yang kaya raya, salah satunya para pebalap Formula 1 atau F1 Grand Prix.

Meski berpaspor dari berbagai negara, para pebalap ini lebih memilih menetap di Monako. Beberapa pebalap yang memilih bertempat tinggal di sana yaitu Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, Alex Albon, Max Verstappen, Antonio Giovinazzi, Charles Leclerc, dan banyak lagi.

Tren itu sebenarnya bukan hal baru, tetapi sudah jadi favorit tempat tinggal bagi para pebalap top dunia sejak beberapa dekade silam, seperti David Coulthard, Mikka Hakkinen, dan Gerhard Berger.

Baca juga: 22 Tahun Pisah dari RI, Mengapa Timor Leste Setia Gunakan Dollar AS?

Monako sendiri merupakan satu dari sekian banyak lokasi sirkuit ajang balap F1, terutama saat masuk musim panas.

Dari sebuah video yang dirilis BBC di YouTube tahun 2008 sebagaimana dilansir The Sportrush, terungkap bahwa Monako adalah tempat yang sangat ideal untuk menetap permanen bagi para pebalap top.

Pertama adalah cuaca di Monako yang hampir selalu hangat sepanjang tahun karena terletak di tepi Laut Mediterania.

Alasan kedua adalah letak Monako yang berada di jantung Eropa Barat, dengan jarak ke Perancis ataupun Italia relatif cukup dekat.

Baca juga: Mengapa Taiwan Butuh Banyak ABK Kapal dari RI dan Berapa Gajinya?

Karena lokasinya ini pula, pebalap tak harus bepergian jauh untuk berlaga di arena balap F1 Grand Prix, baik yang diselenggarakan di Perancis, Italia, maupun Monako sendiri.

Namun, alasan utama bukanlah geografis Monako, melainkan karena faktor ekonomi. Monako adalah satu dari sedikit negara yang memberlakukan aturan surga pajak.

Pajak penghasilan di Monako adalah nol persen alias tidak dikenakan pajak sama sekali atas pendapatan yang diterima pebalap.

Meskipun biaya hidup di kota ini sangat mahal dibandingkan negara-negara Eropa lainnya, hal itu masih tak sebanding apabila dibandingkan kebebasan pembayaran pajak dari penghasilan mereka.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com