Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Hilirisasi Batu Bara, BI: Bantu Turunkan Defisit Transaksi Berjalan

Kompas.com - 01/09/2021, 20:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mendukung upaya hilirisasi batu bara, melalui proses gasifikasi, guna mengurangi ketergantungan impor bahan bakar, sehingga pada akhirnya dapat membantu mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Asisten Gubernur BI Dwi Pranoto mengatakan, pelaksanaan gasifikasi batu bara untuk menciptakan dimethyl ether (DME), sejalan dengan tren transisi energi global, dalam rangka merealisasikan salah satu target Sustainable Development Goals.

"Gasifikasi akan menjadi alternatif energi masa depan. Sehingga upaya ini bertujuan mengurangi impor bahan bakar, meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi emisi," katanya, dalam diskusi daring bertema Pemanfaatan Hilirisasi Batubara untuk Pemulihan Ekonomi, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Gasifikasi hingga Briket, 7 Cara Pemerintah Hilirisasi Batu Bara

"Bank Indonesia sendiri sangat mendukung upaya hilirisasi batu bara yang dapat mengurangi ketergantungan impor bahan bakar, sehingga tentunya hilirisasi akan membantu mengurangi CAD," tambahnya.

Selain itu, hilirisasi batu bara juga diharapkan mampu menciptakan ketahanan perekonomian daerah dari dinamika harga komoditas global yang cenderung bergerak fluktuatif.

"Transformasi energi terbarukan yang telah dilakukan Tiongkok selama satu dekade memang beresiko mempengaruhi kinerja lapangan usaha pertambangan batu bara ke depan, apabila upaya hilirisasi batu bara tidak diakselerasi," kata Dwi.

Kemudian, gasifikasi juga didorong agar mampu mengubah batu bara menjadi metanol. Pasalnya, metanol diproyeksi akan tetap menjadi komoditas penting bagi industri petrokimia ke depan.

"Hal tersebut secara pasti akan membuat kebutuhan metanol meningkat di masa mendatang. Dengan demikan gasifikasi batu bara juga berperan mendorong ketertkaitan industri domestik," ujarnya.

Lebih lanjut Dwi menyebutkan, bank sentral akan terus mendukung percepatan energi hijau, melalui kebijakan-kebijakan moneternya.

"BI juga saat ini tengah mengembangkan kerangka keuangan hijau untuk dapat mengoptimalkan, sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Menteri ESDM: Kami Minta PLN Beli Batu Bara Langsung dari Perusahaan Tambang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com