Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 67,80 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 03/09/2021, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Agustus 2021 sebesar 67,80 dollar AS per barrel. Nilai itu turun 4,37 dollar AS per barrel dibandingkan Juli 2021 yang sebesar 72,17 dollar AS per barrel.

Penurunan juga terjadi pada harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) di Agustus 2021 sebesar 4,66 dollar AS per barrel menjadi 67,99 dollar AS per barrel dari 72,65 dollar AS per barrel di Juli 2021.

Mengutip keterangan resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (3/9/2021), penurunan harga minyak mentah Indonesia ini tak lepas dari pengaruh peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Baca juga: Varian Delta Bikin Harga Minyak Mentah Naik

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain terkait naiknya permintaan minyak. OPEC melaporkan proyeksi tingkat produksi tahun ini naik 24.000 barrel per hari menjadi 64 juta barrel per hari pada publikasi Agustus 2021.

Selain itu, berdasarkan publikasi Energy Information Administration (EIA), terdapat peningkatan permintaan minyak dunia pada Juli 2021 sebesar 1,7 juta barrel per hari menjadi sebanyak 96,7 juta barrel per hari. Peningkatan ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.

Tak hanya itu, harga minyak mentah turut dipengaruhi pula terkait pasokan/produksi dan stok minyak. OPEC melaporkan proyeksi inventory minyak dunia di keuartal-III 2021 lebih tinggi 160.000 barrel per hari dibandingkan dengan publikasi bulan lalu. Lalu untuk keseluruhan tahun 2021 direvisi naik sebesar 240.000 barrel per hari.

Sementara dari sisi permintaan minyak pada kuartal-III 2021 tetap di 98,23 juta barrel per hari dibandingkan publikasi bulan lalu, dan untuk proyeksi keseluruhan tahun 2021 tidak ada perubahan dibandingkan publikasi bulan sebelumnya yaitu sebesar 96,6 juta barrel per hari.

"Peningkatan penyebaran virus corona varian delta di wilayah Asia, Australia dan Amerika mengakibatkan kekhawatiran pasar terhadap proyeksi permintaan minyak," tulis Tim Harga Minyak Indonesia.

Faktor lainnya adalah penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sebesar -0,3 persen dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1 persen. Lalu pertumbuhan ekonomi India juga lebih rendah -0,2 persen dibanding publikasi OPEC bulan sebelumnya, menjadi 9,3 persen.

Berdasarkan laporan EIA juga turut terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600.000 barrel dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barrel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor itu, juga dipengaruhi penurunan impor minyak mentah di beberapa negara utama Asia.

Seperti pada India impor minyaknya turun 200.000 barrel per hari atau 5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, akibat perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran Covid-19.

Lalu Jepang impor minyaknya turun 480.000 barrel per hari dibandingkan bulan sebelumnya, akibat adanya pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Minyak Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aturan Baru Asuransi Unit Link dari OJK Tekankan 3 Aspek Kunci, Apa Untungnya bagi Nasabah?

Aturan Baru Asuransi Unit Link dari OJK Tekankan 3 Aspek Kunci, Apa Untungnya bagi Nasabah?

BrandzView
Menkes Sebut Penerapan KRIS agar Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Menkes Sebut Penerapan KRIS agar Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Whats New
PMK Nomor 22 Tahun 2023, Aturan Baru Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau

PMK Nomor 22 Tahun 2023, Aturan Baru Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau

Whats New
Pupuk Bersubsidi Dikeluhkan Langka, Ketua Komisi IV: Permintaan 23 Juta Ton, Subsidi hanya 9 Juta Ton

Pupuk Bersubsidi Dikeluhkan Langka, Ketua Komisi IV: Permintaan 23 Juta Ton, Subsidi hanya 9 Juta Ton

Whats New
Jelaskan soal Transaksi Rp 300 Triliun, Sri Mulyani Singgung Nama Gayus dan Angin Prayitno

Jelaskan soal Transaksi Rp 300 Triliun, Sri Mulyani Singgung Nama Gayus dan Angin Prayitno

Whats New
Melawan Pakaian Bekas Impor Ilegal dengan Produk Lokal

Melawan Pakaian Bekas Impor Ilegal dengan Produk Lokal

Whats New
Peserta BI-Fast Bertambah 16, Ini Rinciannya

Peserta BI-Fast Bertambah 16, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Luhut Minta IMF Tidak Macam-macam | Subsidi Kendaraan Listrik Dimulai

[POPULER MONEY] Luhut Minta IMF Tidak Macam-macam | Subsidi Kendaraan Listrik Dimulai

Whats New
Mau Dapat Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta, Simak 5 Syaratnya

Mau Dapat Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta, Simak 5 Syaratnya

Spend Smart
Sri Mulyani Rogoh Rp 7 Triliun APBN untuk Subsidi Motor Listrik

Sri Mulyani Rogoh Rp 7 Triliun APBN untuk Subsidi Motor Listrik

Whats New
Mendag Musnahkan Pakaian Bekas Impor di Sidoarjo, Nilainya Rp 10 Miliar

Mendag Musnahkan Pakaian Bekas Impor di Sidoarjo, Nilainya Rp 10 Miliar

Whats New
Ada Subsidi Motor Listrik, Sri Mulyani Minta Produsen Tak Naikkan Harga Jual

Ada Subsidi Motor Listrik, Sri Mulyani Minta Produsen Tak Naikkan Harga Jual

Whats New
Anggaran Subsidi Motor Listrik Rp 7 Triliun untuk 1 Juta Unit Kendaraan

Anggaran Subsidi Motor Listrik Rp 7 Triliun untuk 1 Juta Unit Kendaraan

Whats New
GOTO Catat Rugi Bersih Sepanjang 2022, Apa Sebabnya?

GOTO Catat Rugi Bersih Sepanjang 2022, Apa Sebabnya?

Whats New
Kolaborasi, UOB Asset Management Sediakan Reksa Dana untuk Nasabah KB Bukopin

Kolaborasi, UOB Asset Management Sediakan Reksa Dana untuk Nasabah KB Bukopin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+