Sementara itu, Lead Economist The World Bank Indonesia and Timor Leste Habib Rab mengatakan, suatu negara memang harus mempunyai perjanjian dagang dengan negara lain.
Sebab kata dia, perjanjian kerja sama perdagangan berpotensi meningkatkan ekspor suatu negeara, termasuk bagi Indonesia.
“Kalau kita memiliki perjanjian yang mendalam di satu daerah, maka kita bisa meningkatkan orientasi ekspor di negara kita dan itu pasti sudah familiar di beberapa area atau pihak dan itu akan bisa meningkatkan pemasukan di negara kita,” kata dia.
Ia mengakui Indonesia sudah banyak bekerja sama dengan negara lain. Untuk itu, Indonesia dinilai sudah siap bersaing memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA) sebagai upaya meningkatkan investasi dan perdagangan.
Selain itu, Habib juga menilai Indonesia perlu mengkaji atau memperdalam perjanjian dagang yang ada. Sehingga isinya bisa mendukung kebijakan yang ada di dalam negeri.
"Satu hal yang sudah kita diskusikan sebelumnya adalah untuk bertanggung jawab mengkaji konten kedalaman FTA tersebut dan memiliki perjanjian yang lebih modern dan mendalam itu mencakup masalah-masalah perdagangan dan mengaitkan dengan masalah reformasi kebijakan-kebijakan yang kita miliki yang akan berpengaruh ke daya saing domestik kita," kata dia.
Baca juga: Kemendag: Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak Luar Biasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.